oleh

Jadi Lokus Pendampingan, SD Katokkoan Masamba Siap Ikut Lomba PJAS BPOM Tingkat Nasional

Luwu Utara — UPT SDN 097 Katokkoan Masamba siap mengikuti Lomba Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang dilaksanakan BPOM RI. Kesanggupan tersebut dilontarkan Kepala UPT SDN Katokkoan Masamba, Supiyan Sakti, Rabu (22/2/2023).

Sebagai bentuk kesiapan, Supiyan Sakti akan membentuk Tim Pangan Aman SDN Katokkoan Masamba. Hal ini juga sekaligus sebagai wujud keseriusan SDN Katokkoan untuk mewakili Luwu Utara dalam Lomba PJAS BPOM Tingkat Nasional.

“Sebenarnya tidak ada persiapan khusus karena memang terkait pangan dan jajanan sehat dan aman ini, kita sudah lakukan dengan berbagai upaya, seperti kita telah membuat beberapa inovasi, baik inovasi dari sekolah maupun dari siswa itu sendiri,” kata Supiyan.

Bahkan, kata dia, pihaknya telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait pangan dan jajanan sehat bersama pihak kantin sekolah, dan disaksikan komite sekolah, puskesmas Masamba, Koordinator Pendidikan Kecamatan Masamba, dan Kepala Dinas Kesehatan.

“Poin-poin kesepakatan dalam MoU tersebut sudah tertuang juga di dalamnya tentang pangan dan jajanan yang direkomendasikan untuk dijual dan dikonsumsi oleh anak-anak sekolah,” ungkap Inovator Japri Ka Boss ini.

Supiyan Sakti mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan pangan dan jajanan yang aman dan sehat di sekolah, BPOM Loka Palopo dan Dinas Kesehatan akan melakukan pendampingan dan intervensi terhadap SD Katokkoan

“Tujuan utamanya adalah terwujudnya pangan aman. Namun demikian, tujuan selanjutnya adalah lomba tingkat Nasional BPOM dan BPOM LOKA Palopo akan mengintervensi dalam hal pendampingan, baik itu materi maupun non materi,” beber Supiyan.

Dalam rangka mematangkan persiapan tersebut, pihaknya akan melakukan deklarasi “Wajib Tumler di Sekolah”. Hal ini sekaligus sebagai upaya mengurangi pemakaian sampah plastik. Juga untuk menghindari pemakaian gelas berulang di antara para murid.

“Dalam waktu dekat kita akan melakukan deklarasi wajib tumbler di UPT SDN 097 Katokkoan Masamba untuk menghindari gelas berulang dari siswa di kantin itu sendiri,” ungkapnya lagi.

Diketahui, baru-baru ini, dilakukan kegiatan Advokasi Lintas Sektor dan Penandatanganan Nota Kesepakatan 3 Program Prioritas Nasional. Di mana SDN Katokkoan menjadi satu dari delapan sekolah yang terlibat, dengan rincian, lima SD dan tiga SMP.

Tiga Program Prioritas Nasional tersebut adalah Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS), Desa Pangan Aman, dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas (PPABK).

Selain delapan sekolah yang menjadi ranah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat pula satu pasar yaitu pasar Kapidi yang menjadi ranah DP2KUKM, serta satu desa, yakni desa Wonokerto, yang menjadi ranah Dinas PMD. (LH)

Berikut 8 sekolah yang akan diintervensi oleh BPOM dan Dinas Kesehatan, yaitu:

1. UPT SDN 097 KATOKKOAN
2. UPT SDN 099 MASAMBA
3. UPT SDN 126 MAPPEDECENG
4. UPT SDN 152 SUKAMAJU
5. UPT SDN 211 BONE-BONE
6. UPT SMPN 1 BONE-BONE
7. UPT SMPN 2 SUKAMAJU
8. UPT SMPN 4 MASAMBA