SEMANGATKARYA.CO, Luwu Utara — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, terlihat senang dengan adanya kegiatan KoKreasi Perhutanan Sosial (PS) yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selama tiga hari, mulai 7 – 9 November 2019. Hal itu terlihat dalam acara Ngopi alias Ngobrol Pintar yang dikemas dalam bentuk Talkshow, Sabtu (7/11/2019), di Tribun Utama Lapangan Tamsis Masamba.
Berkali-kali orang nomor satu di Kabupaten Luwu Utara ini memberikan ucapan terima kasih kepada Kementerian LHK sebagai bentuk rasa syukur karena strategi kolaborasi yang diterapkan KLHK rupanya sangat membantu menyukseskan program Perhutanan Sosial. Sekaligus strategi kolaborasi juga dapat memberikan penjelasan yang utuh kepada masyarakat, terkait program Perhutanan Sosial di Luwu Utara.
“Hari ini kita semua hadir untuk mencari solusi. Strategi kolaborasi ini sangat tepat karena kalau kita berbicara tentang Perhutanan Sosial, maka ini adalah tanggung jawab kita bersama. Kita bicara dari sesuatu yang harus kita selesaikan dari hulu sampai ke hilir, maka kita juga berbicara tentang keberlanjutannya,” tutur Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani.
Bupati beralias IDP ini mengatakan, akses legal PS yang diberikan kepada Luwu Utara harus dijadikan tantangan guna memastikan 3.509 penerima manfaat betul-betul bisa mendapatkan manfaat dari adanya akses legalitas PS. “Ini menjadi PR kita bersama agar masyarakat tidak hanya menunggu bantuan saja, tapi mereka juga harus bisa mandiri,” imbuhnya.
Masih kata IDP, strategi kolaborasi yang diterapkan Kementerian LHK nantinya akan direplikasi juga di tingkat kabupaten. “Saya kira ini sebuah strategi yang harus kita replikasi, bukan hanya yang terkait dengan Perhutanan Sosial saja, tetapi banyak aspek dan sektor lain yang perlu mendapatkan sentuhan kolaborasi seperti yang dilakukan KLHK,” terangnya.
“Terima kasih kepada KLHK karena Luwu Utara cukup banyak yang diselesaikan dalam kurun waktu hanya 16 hari. Ini tidak mudah. 16 hari kita selesaikan sekian ribu, dan saya yakin ini akan terus bertambah, dan masyarakat yang masih ragu karena belum mendapatkan informasi yang utuh, nantinya akan tahu dan paham akan manfaat PS ini,” pungkasnya.
Talkshow dilakukan dalam 2 sesi. Sesi I menghadirkan pelaku utama Perhutanan Sosial, seperti pemegang izin PS, Petani, Penyuluh, dan kaum milenial yang mempunyai ide memajukan PS. Sesi II menghadirkan para pengambil keputusan seperti Direktur Penyiapan Kawasan PS KLHK Erna Rosdiana, Bupati Lutra, Asisten II Pemprov Sulsel M. Firda, Teguh Yuwono dari LEI, Radjawali, dan Ketua GenPI Tita Kamila. Talkshow dipandu Dani dan Tata. Sumber: Humas Lutra(LH) Editor: wawan
Komentar