oleh

Sosialisasi Kurikulum Merdeka Cabdis Pendidikan Wilayah XII Sulsel Kerjasama Penerbit Grafindo

Luwu Utara-Semangatkarya.com Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi para kepala satuan pendidikan, wakasek kurikulum dan guru-guru se-Luwu Utara dan Luwu Timur. Kegiatan Ini dilaksanakan di aula SMAN 1 Luwu Utara pada Rabu, (5/10/2022) dan di SMAN 12 Luwu Timur pada Kamis (6/10/2022).

Kegiatan yang sama juga telah dilakukan pada Juli Agustus lalu. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Sulsel, Drs. Ismail, M.Ed dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Seksi P-SMA Cabdis Pendidikan Wilayah XII atas inisiasinya untuk melaksanakan kembali kegiatan tersebut.

“Kegiatan IKM ini sangat dibutuhkan oleh guru-guru di setiap satuan pendidikan. Dalam monitoring di lapangan, kami masih menemukan adanya guru yang belum memahami IKM tersebut. Bahkan sekolah yang telah memulai menerapkan IKM pada tahun ini sekalipun. Lebih-lebih bagi satuan pendidikan yang belum menerapkan IKM, “ungkap Ismail

Namun demikian, lanjutnya, untuk memperkenalkan dari awal tentu akan lebih baik. Kami berharap pada tahun depan seluruh satuan Pendidikan (SMA/SMK) di Wilayah XII telah menerapkan IKM, meskipun toleransi hingga tahun 2024.

Pada akhir sambutannya, mantan Kadis Pendidikan Luwu Timur ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Penerbit PT Grafindo Media Pratama yang telah memediasi kegiatan ini. Semoga kedepan kita tetap dapat bekerjasama dalam menyukseskan pendidikan di Sulawesi-Selatan khususnya di wilayah XII, Luwu Utara-Luwu Timur, “Saya berharap agar kegiatan ini diikuti dengan baik dan silahkan mempertanyakan apapun terkait kurikulum merdeka,” kuncinya.

Tim pemateri pada kegiatan sosialisasi ini adalah Kepala Seksi Pembinaan SMA Cabdis Pendidikan Wilayah XII Sulsel Andi Lalak, S.Pd, M.Pd, Pengawas Dinas Pendidikan Muhajir Junaidah, S.Pd, M.Pd dan Calon Guru Penggerak Mat Bahruddin, S.Pd.I, M.Pd.

Di hadapan sekitar 100 peserta di Luwu Utara dan 70-an peserta di Luwu Timur, Muhajir Junaidah menyampaikan landasan filosofi KM ini bahwa di era pandemi Covid-19, peserta didik kita mengalami Loss Studing, penurunan pembelajaran (baik kuantitas maupun kualiitas). Kondisi seperti ini dikhawatirkan akan menyebabkan Loss Kuality (penurunan kualitas) dari para peserta didik. Karena itu, pada era pandemi disediakan.

“Kurikulum Darurat” dengan mereduksi Kompetensi dasar (KD). Dan inilah menjadi cikal bakal KM tersebut. Pemerintah berpikiran bahwa untuk mengejar ketertinggalan saat pandemi, maka muatan pembelajaran harus dikurangi dengan tidak mengurangi esensi. Dengan mengurang KD maka peserta didik dapat memahami secara mendalam esensi materi tersebut, karena tidak lagi mengejar penyelesaian materi yang begitu banyak seperti sebelumnya,” Muhajir Junaidah.

Bagi mantan Kepala SMAN 8 Luwu Utara ini, hal terpenting yang harus dilakukan oleh teman-teman guru adalah mendownload Platform Merdeka Mengajar (PMM) di HP nya masing-masing dan mulai mengeksplor fitur-fitur yang ada. Kemudian terus mencoba melakukan simulasi dalam mengakses fitur-fitur di PMM.

Terkait modul ajar masing-masing mapel hingga assesmen diagnostik.
Mat Bahruddin yang menyampaikan materi terkait modul pembelajaran dan projek banyak menyampaikan pengalaman yang telah dilakukan di sekolahnya.

Sekedar informasi bahwa SMAN 7 Luwu Utara tempatnya mengajar adalah salah satu Sekolah Penggerak di Luwu Utara bersama SMAN 9 Luwu Utara. Wakasek kurikulum SMAN 7 Luwu Utara ini memulai materinya dengan penyusunan jadwal. Bagaimana pembagian antara pembelajaran di kelas dan pelaksanaan projek. Bahwa setiap waktu pembelajaran pada setiap mapel itu dibagi dengan perbandingan sekitar 70 persen teori/pembelajaran di kelas dan 30 persen untuk kegiatan projek.

Pembagian ini dapat dilakukan secara regular atau dengan blok. Artinya kegiatan pembelajaran dan projek dapat berjalan bersamaan dalam setiap pekan, misalnya waktu untuk projek pada jam-jam terakhir. Atau bisa dengan sistem blok, yaitu mengambil waktu untuk projek pada akhir semester, demikian mantan Ketua Senat IAIN Palopo menjelaskan materinya.

Di akhir sesi, Kepala Seksi P-SMA Andi Lalak menjelaskan pentingnya untuk berkomitmen memulai apa yang diperoleh dalam kegiatan ini. Mulailah dengan mendownload PMM, mengeksplor fitur-fiturnya dan mendownloadnya, kemudian mempelajarinya secara perlahan-lahan. Untuk memaksimalkan pemahaman terkait KM, maka setiap MGMP harus aktif melakukan kegiatan dan membahas modul pembelajaran di Mapelnya masing-masing.

Alumni Guru Berprestasi Luwu Utara ini mempertegas tentang tema-tema yang dapat dipilih sebagai projek, yaitu Gaya Hidup berkelanjutan; Kearifan local; Bhineka Tunggal Ika; Bangun jiwa raganya; Suara Demokrasi; Rekayasa dan teknologi; Kewurausahaan dan khusus SMK ditambah dengan Kebekerjaan.

Silahkan dipilih 3 topik dalam setahun dan mulai dipersiapkan. Mulai perencanaan (penyusunan proposal), pelaksanaan, prosentase dan evaluasi, kunci mantan koordinator MGMP Kabupaten Luwu Utara mengakhiri materinya.

Dalam sambutannya saat menutup kegiatan Andi Lalak mewakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Sulsel mempertegas pentingnya komitmen masing-masing untuk memulai. Mulailah bapak-bapak dan ibu-ibu, kemudian bergeraklah, dan jangan berhenti. Insya Allah akan selesai.

Jika menemukan kendala tenyakanlah, kemudian bekerja kembali, bergerak lagi, yakinlah akan sampai finish, demikian mantan peraih Juara 1 Olimpiade Guru Tingkat Provinsi ini menutup kegiatan IKM secara resmi. *andis*