Palopo – Kedai Malikah Kambo yang berada di dataran tinggi Kambo dengan jarak tempuh sekira 9 kilometer dari kota Palopo (persimpangan empat jalan pongsimpin) tepatnya di Kelurahan Kambo kecamatan Mungkajang, sangat diminati para pengunjung dari latar belakang berbeda.
Memasuki kedai Malikah Kambo mata yang memandang akan dimanjakan dengan panorama alam yang indah.
Kedai Malikah Kambo juga menghidangkan menu siap saji dengan harga yang terjangkau untuk semua kalangan.
Untuk menu siap saji kedai Malikah Kambo menyajikan berbagai varian seperti minuman sebanyak 42 item, Aneka Jus 10 item, Makanan 19 item, Snack 13 item.
Salah satu pengunjung Ahmad asal Palopo mengatakan sangat senang berkunjung dan menikmati menu siap saji kedai Malikah Kambo.
“Makanan dan minuman disini enak pas di lidah dengan harga terjangkau. Pemandangannya juga wow banget karena kita melihat kota Palopo dari sini dan karyawan disini sangat ramah,” ucap Mamad sapaan akrabnya sembari meneguk jus Alfukat yang tersaji, Minggu (28/8/2022) malam.
Hal senada dikatakan Uci sapaan akrabnya, menurutnya suasana di kedai Malikah Kambo sangat nyaman dan sejuk.
Uci yang doyan kapurung (makanan ciri khas Palopo yang terbuat dari sagu) mengatakan baru pertama kali menikmati kapurung patikala.
“Rasanya sensasi banget, barusan ini makan kapurung patikala, biasanya sih kapurung campur sayur-sayuran atau ikan dan ayam,” ujar Uci pengunjung asal Rantepao, Toraja Utara.
Di tempat yang sama, Owner kedai Malikah Kambo, Amrawati Udin, saat bincang-bincang bersama awak media ini mengungkapkan inisiatifnya hingga mendirikan kedai Malikah Kambo.
Menurutnya, kedai Malikah Kambo yang ia dirikan didasari dari kelahiran anak keduanya yang bernama Malikah.
Ia juga melihat potensi besar dibalik dataran tinggi Kambo yang terdapat panorama alam yang indah.
“Pengunjung dapat lebih betah menikmati panorama alam kambo dengan adanya kedai Malikah ini bahkan ada yang sampai berjam-jam duduk menikmati hidangan yang disajikan jadi itu merupakan suatu kesyukuran dan kebahagiaan tersendiri bagi saya. Fasilitas disini ada tempat parkir, WC umum, musholla,” tutur Amra sapaan akrabnya.
Kedai Malikah Kambo yang ia dirikan pada Agustus 2018 lalu dengan kisaran modal sekira Rp70 juta dapat menghasilkan omzet per hari mencapai Rp1 jutaan.
“Suka dukanya pas pandemi kemarin mau tidak mau kita harus tutup selama 6 bulan karena lockdown. Tapi sekarang sudah normal kembali dan Omzet kalau hari Sabtu dan Minggu sekitar 3jt lebih perhari kalau hari-hari biasa yaa omzetnya biasa 1jt lebih/hari. Disini kita pakai 4 karyawan dan untuk sekarang sudah pas dan semoga kedepannya bisa nambah lagi,” terangnya.
Amra juga memberikan wejangan kepada siapapun yang ingin menggeluti dunia usaha, menurutnya dengan berprinsip jangan ragu memulai sesuatu, pantang menyerah dan utamanya berdoa kepada Tuhan yang maha kuasa.
“Sebenarnya tidak sangka juga kalau kita mau buka kedai Malikah Kambo ini karena sebenarnya kemarin saya mau kerja di kantoran tapi tidak tahunya saya jadi pengusaha,” tutupnya sembari tersenyum.(arie kasih)