oleh

Hebat! SMPN 4 Kolaka Utara Pertama Laksanakan Ujian Akhir Sekolah Berbasis Android

Kolaka Utara-Semangatkarya.com. Pelaksanaan Ujian Akhir Berbasis Android pertama di Kabupaten Kolaka Utara yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Kolaka Utara menuai pujian dari kalangan guru dan murid. Hal ini diungkapkan sang guru sekaligus pencetus ide Ujian Akhir Sekolah Berbasis Android SMPN 4 Kolut, Asdar, S.Pd.

Berdasarakan pengakuan dari Kepala Sekolah SMPN 4 Kolut, Tajudin,S.Pd, M.Si telah mempercayakan kepada saudara Asdar untuk menyampaikan point – point penting untuk wawancara hari ini. “Ujian berlangsung Senin 28 Maret yang akan berakhir hari Jum’at 1 April nanti. Sampai saat ini pelaksanaan ujian terlaksana dengan baik tanpa halangan apapun. Salah satu kendala kecil penghambat adalah masalah maintenance jaringan, namun tidak berlangsung lama,” jelas Asdar kepada wartawan SK saat ditemui di ruang guru dan pengawas ujian SMPN 4 Kolut.

Asdar menjelaskan ujian berbasis android ini adalah gagasannya setelah melihat dan memperhatikan bahwa perkembangan jaman millenial sekarang ini, gadget adalah salah satu alat penting dalam kehidupan manusia terutama dalam hal pendidikan.

Selain itu, lanjutnya, SMPN 4 Kolut adalah Sekolah Penggerak mewakili Kabupaten Kolut yang berbasis IT. Dasar ini ia ingin mengembangkan sistem pengajaran yang mengarah kepada teknologi dan merujuk kepada siswa secara total atau yang disebut “Merdeka Belajar”.

Tidak hanya itu, menurutnya, faktor efisiensi dan penghematan pembiayaan terhadap pelaksanaan ujian menjadi faktor terciptanya ide tersebut. Dan sebelum ujian dilaksanakan, sekolah telah mengadakan simulasi terhadap pelaksanaan ini

“Saya menjamin tingkat keberhasilan pelaksanaan ujian berbasis android ini 95 persen. Adapun kesulitan yang saya sebutkan tadi adalah masalah maintenance jaringan yang tidak berlangsung lama. Tetapi dari sisi keamanan soal, pengerjaan soal dan juga kebocoran terhadap pengerjaan soal saya berani menjamin 100 persen, meskipun soal dikerjakan dalam bentuk aplikasi di handphone atau gadget peserta didik masing masing. Karena yang pertama soal muncul secara acak satu persatu dengan waktu yang telah ditentukan sistem pada setiap soal, peserta ujian tidak bisa memilih soal mana yang lebih mudah untuk dikerjakan terlebih dahulu seperti ujian manual sebelumnya.

Setelah waktu selesai, terjawab atau tidak maka akan berganti soal berikutnya jadi peserta ujian tidak akan punya waktu mencari celah kemudahan lain dalam pengerjaan soal. Dan apabila pserta keluar dari aplikasi, maka akan terlihat di data pada saat login kembali ke aplikasi. Soal-soal yang dikerjakan, akan langsung dapat dilihat nilai total oleh guru dan pengawas ujian tanpa menunggu lama dan memeriksa kembali hasil ujian satu persatu. “Saya meyakini bahwa ujian berbasis android ini adalah salah satu wadah juga untuk melihat hasil belajar yang peserta didik dapatkan selama ini dan juga menjadi evaluasi bagi tenaga pengajar apabila terdapat siswa yang bermasalah dalam waktu dan juga pengerjaan soal ujian,” papar Asdar.

Dalam tempat sama, dua orang perwakilan siswa peserta ujian yakni Aldi Saputra yang juga Ketua Osis di SMPN 4 Kolut dan Astrid Astia yang merupakan peringkat I umum di Kelas VIII lalu, keduanya sekarang berada di kelas IX A. Mereka membandingkan tingkat kesulitan ujian berbasis android dibanding dengan ujian manual. Menurut mereka, yang sangat terburu -buru, tidak bisa memilih soal yang gampang terlebih dahulu karena dikerjakan satu persatu, tetapi mereka berdua mengakui bahwa lebih simple dalam pelaksanaannya. Bahkan Aldi dan Astri sepakat menjawab kembali ke ujian kertas, namun bagi mereka berdua ujian berbasis android adalah sebuah tantangan yang harus mereka hadapi agar lebih giat belajar di masa yang akan datang. **irwansyahputra**