SEMANGATKARYA.COM, Toraja Utara – sebagai salah satu Kabupaten yang menyandang status zona hijau, di era new normal beberapa sektor telah dibuka kembali dan salah satu diantaranya yakni sektor pendidikan yang bakal dibuka kembali pada 10 Agustus 2020 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Toraja Utara DR Kalatiku Paembonan M.Si usai mengikuti Rapat bersama forum pendidikan se-Toraja Utara yang dihadiri oleh Sekda, Staf khusus Bupati, Ketua dewan pendidikan, Dinas pendidikan, Ketua MKKS SMP SMA dan SMK, sejumlah Kepala sekolah serta pengawas pendidikan, Kamis (30/7/2020) di Kantor Gabungan Dinas, Marante.
Pentingnya berkumpul dengan semua unsur Pendidikan, kata Kalatiku, untuk membahas persiapan atau tahapan-tahapan saat proses pembelajaran tatap muka dibuka kembali.
“Dalam era new normal ini serta dalam rangka menyongsong tahun ajaran baru 2020/2021 anak-anak sudah bisa sekolah kembali dan diputuskan akan masuk pada 10 Agustus 2020 dengan catatan apakah sudah siap untuk mengikuti persiapan atau tahapan-tahapan yang ada,” terang Kalatiku.
Lanjutnya, dalam Tahapan-tahapan yang akan dilakukan oleh para kepala sekolah akan dipimpin oleh tim kabupaten untuk memastikan apakah sekolah-sekolah itu telah siap melaksanakan pendidikan atau tidak.
Siap atau tidaknya menurut Kalatiku yakni bagaimana mereka mempersiapkan perlengkapan protokol kesehatan dengan baik seperti tempat cuci tangan, masker, menjaga jarak dan juga tak bersalaman.
“Yang sudah aman itu kan seperti pada lembang-lembang cuma yang di kota ini yang akan dipersiapkan dengan baik karena jangan sampai kita melakukan sesuatu yang akhirnya menyulitkan kita,” jelasnya.
Dengan rencana bakal dibukanya kembali proses pembelajaran tatap muka di sekolah, Bupati berharap peningkatan mutu pendidikan menjadi prioritas sebagaimana torehan prestasi kabupaten Toraja Utara dalam sektor pendidikan dengan meraih posisi 5 besar se-Sulawesi Selatan.
“Sebelum proses belajar mengajar dimulai, penting juga bagi para guru dan siswa agar mengukur suhu tubuh dan menjaga imun tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi, sayur dan buah-buahan,” kuncinya.
Sementara itu, Kepala UPT SMKN 1 Toraja Utara Amin Fathoni S.Pd M.Pd yang juga Ketua MKKS SMK se Toraja Utara mendukung atas kebijakan Pemkab Toraja Utara.
Pada umumnya, Kata Amin, sekolah-sekolah telah mempersiapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi proses pembelajaran mendatang.
“Pertemuan hari ini adalah pertemuan yang cukup demokratis karena mengikutsertakan semua elemen yang dibutuhkan untuk pengambilan sebuah kebijakan yang baik demi kemajuan Toraja Utara karena setelah di evaluasi sekian lama, proses pembelajaran daring itu memang cukup baik tetapi ada catatan-catatan yang perlu disikapi bersama dengan adanya segala kerbatasan yang ada,” ungkapnya.
Menurut Amin, keterbatasan yang dimaksud adalah kondisi biografis siswa, ketersediaan media atau HP Android dengan dukungan pulsa dan akses internet yang tak dijangkau oleh siswa yang berada di pinggiran kota atau pelosok.
“Kami telah sepakat di internal SMK apabila proses pembelajaran tatap muka sudah dimulai, kami akan menggunakan metode pembelajaran mingguan yaitu maksimal 18 orang per kelas, sehingga per minggu itu bergantian dengan pertimbangan bahwa target kurikulum tercapai,” tandasnya.
Reporter: Arie Kasih/Nanang Hadifa