SEMANGAT-KARYA.COM, Torut – Plt. Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara, Drs P. Tangkedatu melalui Kasubag program Dinas Pendidikan Torut Andarias A. Pairunan S, Pd mengatakan, terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) bersumber dari APBN tahun anggaran 2019, Disdik Toraja Utara mendapat DAK fisik sebesar Rp 18.728.582.000,- yang diperuntukkan untuk SD dan SMP.
“DAK yang sudah cair tahap I ini sebesar 25 persen itu dibagi dua lagi, untuk SD sebesar Rp 6.780.286.000,- dan untuk SMP Rp 11.948.296.000,- guna peruntukkan untuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah. Ada yang dalam bentuk pengadaan, dan ada yang dalam bentuk fisik,” ungkap Andarias A. Pairunan kepada semangat-karya.com, Rabu (25/9/2019) di ruang kerjanya.
Penyaluran DAK dari pusat sebanyak III tahap, lanjut Andarias, kini baru memasuki tahap I sebesar 25 persen yang telah disalurkan ke sekolah-sekolah khusus fisik.
Andarias juga mengatakan, Tolak ukur untuk mendapatkan DAK itu ditinjau dari Dapodik masing-masing sekolah.
“Semua dilihat dari system penginputan Dapodik, apakah sekolah itu kekurangan guru, kekurangan sarana prasarana. Jadi tugas kami disini hanya menginput usulan sesuai dengan kondisi di lapangan yang diusulkan melalui aplikasi Krisna milik pemerintah pusat disinkronkan dengan Dapodik,” sebut Andarias.
Andarias berharap, kepala sekolah mengisi Dapodiknya sesuai realita di lapangan.
“Ada kepala sekolah biasa yang mengatakan bahwa disana tidak ada tapi dikatakan ada, sudah rusak dikatakan layak. Inilah yang menyebabkan sehingga kami dikatakan bahwa tidak memberikan bantuan, padahal kami sudah mengusulkan, tetapi karena Dapodiknya diisi tidak sesuai dengan realita lapangan sehingga terjadi demikan,” imbuhnya.
“Kedepannya kita akan membedah terus, kalau memang kita temui di lapangan bahwa fisiknya itu tidak bagus maka kita akan bantu untuk merasionalisasikan Dapodiknya supaya kita usulkan bisa diterima di pusat,” pungkas Kasubag program Dinas Pendidikan Toraja Utara. (INF)
Reporter: Arie Kasih
Komentar