oleh

Gubuk Derita, Rumah Dinas Guru di UPT SDN 095 Beropoa Seko

SEMANGAT-KARYA.COM, Seko—Tenaga pendidik atau Guru selayaknya mendapatkan fasilitas yang memadai, tapi lain ceritanya dengan Guru yang bertugas di UPT SD Negeri 095 Beroppa Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara, Sulsel.

Dengan menempati gubuk yang sudah reok dan sangat memprihatinkan, namun mereka tetap semangat menjalankan tugasnya sebagai pendidik anak-anak bangsa agar menjadi cerdas. Dengan harapan mereka mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui Dinas Pendidikan agar kebutuhan mereka mendapatkan rumah dinas guru yang layak.

Meri Harianti Kambuno, S.Pd salah satu guru di UPT SD Negeri 095 Beroppa mengatakan, rumah yang ditempatinya sekarang adalah rumah seorang warga kampung beroppa yang sudah di tinggal pergi pemiliknya

“Karena saking reotnya, kami jika berjalan di atas rumah semua bergoyang seperti mau runtuh. Bahkan pernah kami sedang makan terus tiba-tiba angin kencang datang, saya bersama teman terpaksa berlari keluar rumah karena takut rumahnya rubuh”, ungkap Nurhaeni salah satu Guru Sarjana mengajar yang tinggal di rumah tersebut.

Sementara itu menurut Marta Rante Alla’ Kepala UPT SDN 095 Beroppa menjelaskan, bahwa memang kondisi bangunan rumah tersebut memang sudah rusak parah, dindingnya sudah lapuk, dapurnya sudah rubuh dan WC-nya pun sangat tidak memenuhi standar. “Saya merasa prihatin dengan mereka yang terpaksa harus tinggal dirumah yang kondisinya sudah parah seperti itu”, jelas Marta Rante Alla.

Rumah tersebut ditempati oleh dua orang guru Sarjana mengajar yang satunya lagi guru PNS dan semuanya Perempuan. mereka adalah guru-guru yang berasal dari luar daerah.

Senada dengan Kepala Sekolah, warga setempat juga berharap kepada Pemerintah supaya bisa membangun rumah dinas guru di sekolah tersebut. Sehingga guru-guru di sekolah khususnya guru yang menempati rumah dinas yang kondisinya sudah tidak layak huni itu dapat pula menikmati rumah dinas guru yang layak seperti di sekolah yang ada di wilayah perkotaan.

Reporter: Efraim Sabar, S. AP

Komentar