oleh

Mengenal Tiga Inovasi Luwu Utara Kategori Partisipatif yang Ikut KIPP Tingkat Provinsi

-Eksecutif-284 views

SEMANGATKARYA.CO, Luwu Utara — Selain inovasi Top 7, inovasi lain Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara yang ikut bersaing dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan adalah: (1) Smart BUMDes; (2) Sipena; dan (3) GIS For E Control. Tiga inovasi ini masuk Kategori Partisipatif hasil seleksi KIPP Tingkat Kabupaten Luwu Utara. 

Sebelumnya, inovasi Top 7 telah kita kupas. Pada tulisan kali ini, kita akan melihat seperti apa keunikan dan kebaruan tiga inovasi lainnya yang akan bersaing dalam KIPP Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Berikut ini tiga inovasi Pelayanan Publik dari Dinas PMD (Smart BUMDes), BPBD (Sipena), dan Dinas Lingkungan Hidup (GIS For E Control):

(1) SMART BUMDES
 
Inovasi Smart BUMDes Kabupaten Luwu Utara merupakan salah satu target dari empat prioritas penggunaan dana desa 2017 – 2018 melalui Permendesa Nomor 19 Tahun 2017 tentang Skala Prioritas Penggunaan Dana Desa dengan 4 program unggulan, yaitu Kawasan Perdesaan, Sarana Olahraga Perdesaan, BUMDes dan Embung Desa.

Tujuan inovasi ini adalah terbentuknya lembaga BUMDes yang mandiri, meningkatnya  kesejahteraan masyarakat, terkelolanya potensi sumber daya dan aset desa serta terwujudnya Smart BUMDes yang berorientasi wisata. Smart BUMDes ini lokusnya ada di desa Baloli Kecamatan Masamba dan telah menghasilkan beberapa kegiatan.

Di antaranya Roadmap/site plan pengembangan wisata bumdes Baloli, tersedianya website BUMDes Siujun Pisarrin, terbangunnya kerjasama pihak ketiga, peningkatan pendapatan asli desa/masyarakat, serta tersedianya perencanaan/penganggaran keberlanjutan. “Inovasi ini diperkuat oleh Perbup No. 5 Tahun 2017 tentang SMART BUMDes,” kata inovator Misbah.

Apa keunikan inovasi ini? Memudahkan mengakses informasi destinasi wisata di Desa Baloli, menjadi  lembaga  ekonomi  pengelola yang efektif bagi sumberdaya di desa, terbangunnya sinergi antarstakeholder dalam mengembangkan Bumdes berorientasi pariwisata, meningkatnya pendapatan asli desa dan masyarakat serta terbangunnya kemitraan usaha.

(2) SIPENA

SIPENA adalah akronim dari Sistem Informasi Pemetaan Bencana. Inovasi ini sebagai alat diseminasi hasil kajian risiko bencana kepada Pemerintah Daerah, dan stakeholder terkait lainnya. Menurut inovator SIPENA, Muslim Muhtar, inovasi ini dapat membantu Pemerintah Daerah dan para pihak terkait lainnya dalam menyusun strategi penanggulangan bencana.

Selain itu, kata Muslim Muhtar, juga untuk membantu Pemerintah Daerah dalam melakukan pemantauan dan penanggulangan bencana di wilayah-wilayah yang rawan bencana seperti banjir dan longsor. “Melalui SIPENA, kita juga menyediakan data spasial untuk kepentingan analisis lainnya,” kata Muslim Muhtar yang juga Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara. 

(3) GIS FOR E CONTROL

Geography Information System (GIS) For Control adalah sebuah inovasi pemanfaatan GIS untuk melakukan pengawasan dan pengendalian. Keuntungan penggunaan GIS pada pengendalian kerusakan lingkungan adalah kepastian informasi spasial objek pantauan. Inovasi ini khusus diterapkan dalam lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara. 


Menurut inovator GIS For E Control, Ahmad, pemanfaatan  data  Informasi Geospasial  dapat  diterapkan  di hampir semua Perangkat Daerah Pemerintahan. Selain itu, kata dia, dapat  juga memberikan  data  dan  kepastian informasi yang  lebih  detail tentang objek pantauan atau objek perencanaan informasi yang disajikan  serta mudah  dipahami  dan  dimengerti

    “Dengan inovasi ini pula, penyajian data/informasi yang dapat dipertanggungjawabkan, karena disajikan  secara  terbuka  dan  mudah  diakses  karena  dapat  delink dengan portal,” kata Ahmad. Inovasi ini akan terus dikembangkan guna menciptakan layanan publik di bidang pengawasan/pengendalian kerusakan lingkungan yang transparan, mudah diakses, dan akurat dengan penyajian data berbasis Geospasial.

Sumber: hms lutra(LH)
Editor: wawan

Komentar