oleh

FPII Setwil Sulsel Soroti Pemutusan Sepihak Layanan MBG oleh SPP Rijang Pittu Sidrap, Ribuan Siswa Gigit Jari

SEMANGATKARYA.COM, Sidrap – Sedikitnya 3.263 siswa dari empat Sekolah di Pangkajene Sidrap harus “gigit jari” setelah layanan Makanan Bergizi (MBG) yang selama ini diselenggarakan oleh Sentra Pelayanan Pangan (SPP) Rijang Pittu dihentikan secara sepihak.

Pemutusan layanan ini dilakukan tanpa adanya dokumen tertulis dan telah berlangsung selama dua pekan, sejak tanggal, 6 Okotober 2025 lalu hingga sekarang ini, hal ini menimbulkan kekhawatiran akan keberlanjutan asupan gizi bagi para pelajar./ Siswa

Sekolah yang terdampak meliputi UPT SMP Neg 1 Pangkajene(923), UPT SD Neg 5 Pangsid (200), UPT SMK Neg 1 Sidrap (1.068), dan UPT SMA Neg 2 Sidrap.(1.072)

Ketua Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Setwil Sulawesi Selatan, Risal Bakri, menyoroti pemutusan sepihak ini dan mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) atau Penanggung Jawab MBG di Sidrap untuk mengusut tuntas apa yang terjadi di balik keputusan tersebut.

“Kami meminta APH atau Penanggung Jawab MBG di Sidrap untuk segera mengusut tuntas ada apa di balik pemutusan sepihak tanpa ada dokumen tertulis ini,” tegas Risal Bakri.

Alasan yang santer terdengar adalah pemindahan pelayanan MBG dari SPP Rijang Pittu ke SPP Pangkajene. Namun, kejanggalan muncul karena SPP yang ditunjuk sebagai pengganti dilaporkan belum beroperasional dan belum memiliki tenaga Ahli Gizi yang menanganinya, ungkap Risal Bakri.

Untuk itu, pihaknya minta Pejabat yang berkompeten untuk menindak lanjuti pemutusan sepihak. Membuat anak di sekolah harus gigit jari, karna asupan Gizi dari MBG terhenti di tengah Jalan, tegas Risal

Terpisah, Kepala UPT SMP Neg 1 Pangsid, Sumarni, saat di konfirmasi, Rabu,, 15 Oktober 2025, membenarkan dan memperkuat informasi tersebut. “Sudah dua pekan sekolah kami tidak lagi mendapatkan MBG dari SPP Rijang Pittu, dari Tanggal, 6 Oktober hingga sekarang dengan alasan pemberhentian karena adanya pemindahan tempat.

Padahal, SPP yang ditunjukkan belum rampung atau belum beroperasional dan lagi belum punya tenaga Ahli Gizi. Hingga sekarang ini, belum ada kepastian kapan akan ada pelayanan MBG di sekolah kami,” cetus Sumarni dengan nada prihatin.

Lanjut Sumarni, ia akui pelayanan MBG SPP Rijang Pittu bagus, tepat waktu dan.menunya bagus sesuai harapan, hanya saja di sayangkan terjadinya pemutusan pelayanan MBG dengan Alasan di pindahkan ketempat yang tidak jelas kapan beroperasi, teranng Sumarni

Hingga saat ini, mengantisipasi belum adanya pelayanan MBG, kami himbau ke siswa atau peserta didik untuk membawa bekal atau makan ke Sekolah, hingga pelayanan MBG sudah ada, pinta Sumarni.

Kondisi serupa juga dialami oleh tiga Sekolah lainnya yakni UPT SD Neg 5 Pangsid, UPT SMK Neg 1 Sidrap, dan UPT SMA Neg 2 Sidrap juga belum menerima layanan MBG setelah diberhentikan oleh pengelola SPP Rijang Pittu, meninggalkan ribuan siswa tanpa kepastian mendapatkan Makanan Bergizi yang menjadi hak mereka.

Sementara itu, Ketua FPII Setwil Sulsel Risal Bakri, soroti adanya pemutusan sepihak tentang pelayanan MBG di Sekolah, ia menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam program yang menyangkut hajat hidup dan gizi bagi ribuan pelajar , dan mendesak agar solusi segera ditemukan demi keberlanjutan asupan gizi siswa di Pangkajene Sidrap.

Jika SPP Rijang Pittu Tak Mampu melayani MBG sekolah ini, ia harap Penanggung Jawab MBG Sidrap untuk di Evaluasi keberadaanya, kenapa bisa ada pemutusan sepihak tanpa ada dokumen dan kejelasan pelayanan MBG, tegas Risal.

Sementara Ketua Osis UPT SMP Neg 1 Pangsid Nur Alifah, saat di konfirmasi di Sekolah, membenarkan tidak adanya lagi jatah atau pembagian MBG di Sekolah untuk Siswa, menurutnya ia sudah berlangsung dua pekan terakhir, sejak 6 Oktober 2025 hingga sekarang ini.

Untuk itu, kata Nur Alifah ia harap MBG di Sekolahnya segera kembali mendapatkan pelayanan MBG, pasalnya kita di Sekolah banyak Siswa, kalau tidak salah sekira 923 Siswa, ungkap Nur Alifah.

Sementara itu Pengelola MBG SPP Rijang Pittu H. Suri Hakim yang dikonfirmasi melalui WA / Ponselnya, meski sudah di WA dan di Telpon berulang kali namun tidak ada jawaban, terkait adanya pemutusan pengasupan Gizi MBG di Empat Sekolah yang mereka layani, hingga berita ini di turunkan. (*/Than/sal)