SEMANGAT KARYA.COM KOLAKA UTARA– Kelangkaan Pupuk di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra), memang sudah menjadi permasalahan bagi pelaku usaha tani di wilayah bumi Patampanua itu.
Untuk mengantisipasi persoalan tersebut, Pemerintah Daerah Kolut rencananya bakal memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) disetiap Desa.
Dimana tujuannya agar memangkas kelangkaan pupuk serta mengurangi beban para petani akibat harga Pupuk yang terlalu tinggi.
“Kita berdayakan Bumdes untuk menangkal kelangkaan Pupuk ini. Kalau perlu kita beli Pupuk secara utuh dan kita jadikan stok di desa,” ujar Bupati Kolut Nur Rahman Umar, saat menghadiri kegiatan Temu Teknis pengawalan dan Pendampingan Program Revitalisasi Tanaman Kakao Kabupaten Kolut di Islamic Center, Kamis (11/7/2019).
Menurut Nur Rahman, program pemberdayaan Bumdes ini nantinya bakal lebih efektif. Sebab dana yang dikelolah oleh Bumdes dapat terus mengalir.
“Tentu pertanyaan Kades nantinya dimana ambil duitnya? Kalau memang dana desa tidak mampu, kami akan menfasilitasi melakukan kredit lewat perbankkan. jaminannya adalah Pemda,” ungkap Nur Rahman.
“Setelah bumdes mengelolah ini, duitnya akan diputar. Habis lagi dibeli lagi. Tapi kelolah secara profesional,” sambung dia.
Nur Rahman meminta kepada semua instasi terkait agar bekerja semaksimal mungkin agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik.
“Khusus untuk pengelolah Bumdes nantinya jangan menganda-gandakan keuntungan karena tentu keuntungan sudah ada,” pinta Nur Rahman.
“Ada salah satu contoh kasus ditengah-tengah masyarakat kita. Harga pupuk modalnya hanya Rp110 ribu karena langka sehingga dijual sampai Rp250 ribu. Ini informasi dari masyarakat kepada saya,” katanya.(sk/ik)
Komentar