Luwu Utara — Salah satu penunjang turunnya angka stunting adalah kehadiran inovasi. Inovasi tak bisa dipandang sebelah mata karena kehadirannya justru makin memperkaya, sekaligus memperkuat upaya pemerintah dalam percepatan penanganan stunting.
Di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, misalnya. Di daerah berjuluk Bumi La Maranginang ini telah lahir beberapa inovasi penanganan stunting. Sebut saja ANC Hipnoterapi, Hypnogreen, Getar Dilan, Kejar Stunting, Kejar Timbang, dan Kapsul Indah.
Terbaru, kehadiran inovasi “Teras Tanalili”, yang merupakan inovasi Puskesmas Kecamatan Tanalili Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara. Inovasi ini juga lahir dalam rangka membantu pemerintah mencapai target penurunan stunting di angka 14% pada 2024.
Inovator “Teras Tanalili”, Dewi Rosiana, mengatakan, kehadiran inovasi ini untuk mempercepat penanganan dan pencegahan stunting di Luwu Utara. “Inovasi ini untuk memotivasi semua pihak untuk mengakselerasi penurunan stunting,” ucap Dewi, Rabu (7/9/2023), di Tanalili.
Kepala Puskesmas Kecamatan Tanalili ini menjelaskan bahwa “Teras Tanalili” memiliki empat instrumen penanganan, yaitu temukan, edukasi, rawat dan atasi kasus stunting di Kecamatan Tanalili, yang juga sekaligus penjabaran dari akronim inovasi “Teras Tanalili”.
“Temukan di sini artinya kita menemukan kasus stunting di posyandu. Maka dari itu, posyandu harus diaktifkan. Setelah kasus ditemukan, maka wajib untuk diedukasi dan dirawat sesuai kebutuhannya. Tak sampai di situ, untuk mengatasinya, kami menggerakkan semua lintas sektor untuk berperan aktif, seperti Pemda, TNI, Polri, dan masyarakat,” jelasnya.
“Filosofi inovasi ini adalah bahwa semua penyelesaian masalah selalu dilakukan di teras. “Kalau masyarakat menerima kita di terasnya, tidak lama kita diajak masuk ke dalam rumah. Kalau sudah ada dalam rumah, semua bisa diselesaikan dengan baik,” pungkasnya. (LHr)