SEMANGATKARYA.COM, GOWA – Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Gowa dan daerah sekitarnya selama tiga hari dan tiga malam benar-benar dibuat cemas banyak pihak. Ditambah lagi pembuangan sebagian air DAM Bili-Bili melalui sejumlah anak sungai di Kecamatan Pallangga membuat sungai tersebut meluap masuk di permukiman warga di dua desa bertetangga itu yakni Desa Panciro (Bajeng) dan Desa Panakukkang (Pallangga).
Akumulasi luapan air sungai tersebut dirasakan paling parah dan puncaknya pada Selasa (7/12) pagi adalah warga Perumahan Pondawa Regency 5 di Dusun Mattirobaji dan Dusun Parangmalengu yang menggenangi akses jalan serta rumah warga dengan ketinggian air di dua titik tersebut mencapai 50 cm sampai 1 meter lebih.
Khusus di Perumahan Pondawa dalam pengamatan media ini, warga terpaksa dievakuasi di dua tempat yakni Baruga/Lapangan Sepak Bola Panciro berjumlah lebih 50 jiwa dan Masjid Kuba Perumahan Pondawa berjumlah hampir 100 jiwa meliputi orang dewasa dan anak-anak.
Sukses pihak Pemdes Panciro mengevakuasi warganya itu atas respon cepat Kades Panciro Anwar Malolo bersama perangkatnya termasuk Babinsa Panciro Serda Hendra dan Bhabinkamtibmas Panciro Aiptu Syamsuddin. “Evakuasi warga perumahan Pondawa hanya berlangsung mulai pagi dini sampai pukul 9 waktu setempat. Selama proses evakuasi dari pihak pengembang kerja sama sejumlah warga perumahan Pondawa menyiapkan nasi bungkus sebanyak 250 buah dan puluhan dos air mineral, “ungkap Syarifuddin Dg Ganjeng Anggota BPD Panciro dan Dg Gassing, keduanya mendampingi warga perumahan selama proses evakuasi.
Meski masa proses evakuasi warga Perumahan Pondawa tidak berlangsung lama. Sebab, selain air yang menggenangi perumahan tersebut berjumlah lebih 200 unit cepat surut, juga curah hujan setelah evakuasi warga dalam kondisi cerah. “Warga perumahan Pondawa termasuk Perumahan Taman Panciro Indah dalam masa tanggap darurat banjir ini diharap dan secara umum warga Panciro perlu mewaspadai pergerakan angin kencang dan curah hujan pada bulan Desember hingga beberapa bulan depan cukup ekstrim sehingga semua pihak perlu siaga, “ujar Kades Panciro Anwar Malolo saat menemui para pengungsi di dalam Masjid Kuba Perumahan Pondawa.
Anwar Malolo juga mengapresiasi sejumlah pihak antara lain Dinas Sosial Kabupaten Gowa memberi bantuan berupa biskuit untuk anak anak, pihak dari PKM Bajeng menurunkan tenaga medis dan menyiapkan obat-obatan serta Tagana yang memberi makanan siap saji kepada warga perumahan Pondawa. Termasuk perahu karet milik Tagana Gowa yang dipakai warga selama proses evakuasi baik warga Desa Panakukkang maupun Panciro yang terdampak langsung air kiriman yang diduga dari DAM Bili bili tersebut.
Tidak hanya itu, lanjut Anwar Malolo memuji personil Tagana Gowa dan pihak relawan Lazismu Gowa dengan mendirikan dapur umum berlokasi di Panciro untuk memenuhi kebutuhan makan kepada warga yang rumahnya tergenang banjir.
Andi Hasran Rate Koordinator Tagana dari Sulsel mengatakan, pihaknya siap melayani kebutuhan makan melalui dapur umum epada warga korban banjir baik di Dusun Parangmalengu berjumlah 900 jiwa, Perumahan Pondawa tambah warga Perumahan TPI berjumlah 300 jiwa.Termasuk warga Dusun Bontorea Desa Pallangga dengan jumlah korban banjir sekitar 200 jiwa.”Kami bisa siapkan satu kali makan dengan mencover sampai 1500 orang,” tandas Andi Hasran Rate. **darwis jamal takdir**