oleh

Bertindak Selaku Konsultan Pemecah Masalah, Bhabinkamtibmas Damaikan 2 Warganya

-Hukrim-209 views

SEMANGAT-KARYA.COM, Torut – Mungkin itu awalnya hanyalah sebuah kesalahpahaman semata atau dengan kata lain dugaan yang tidak berdasar pada kenyataan, namun lantaran tidak ada usaha untuk mempertemukan pihak yang berselisih, akhirnya keretakan hubungan bermasyarakat pun tidak dapat dihindari.

Bahkan, tanpa disadari bibit-bibit permusuhan akan tertanam dalam-dalam hingga suatu saat nanti dapat berbuah pada peristiwa negatif yang tidak diinginkan bersama.

Seperti halnya yang terjadi di sebuah Dusun di Lembang Salu, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, 2 warga berselisih lantaran kesalahpahaman.

Untuk menghindari retaknya hubungan kekerabatan diantara 2 warga itu, Personil Polsek Sopai Polres Tator mendatangi dan memediasi penyelesaian masalah dari kedua warga yang ternyata masih bertetanggaan dekat, Sabtu (05/10/2019) sekitar pukul 16.30 Wita.

Disebutkan oleh Bripka Widhi Suwitho, Bhabinkamtibmas Polsek Sopai dan Bripka Haryadi, 2 warga yang sedang berselisih faham sebut saja Pihak Pertama Lel. Petrus Murru’ alias Papa Peri dengan Pihak Kedua Per. Bertha Pangala’ alias Mama Vendy.

Menurut polisi yang bertindak selaku konsultan pemecah masalah dalam wadah lumbung kemitraan polisi – masyarakat, Per. Bertha Pangala mengambil air pada malam hari sampai pagi hari dengan menggunakan selang air, akan tetapi Lel. Petrus Murru’ dan istrinya biasa melepaskan selang dalam sumur tersebut sehingga air tidak mengalir kerumahnya.

“Saya biasa melihat Lel. Petrus Murru’ tidak menutup atau melepaskan selang airnya jika penampungan di rumahnya penuh sehingga airnya tertumpah atau terbuang percuma mengingat sekarang musim kemarau dan air dalam sumur sudah berkurang,” kata Bripka Widhi mengutip perkataan per. Bertha.

Sementara itu, lanjut Widhi lagi, Lel. Petrus Murru’ justru menyangkali dugaan Per. Bertha, bahkan lelaki ini mengatakan jika dirinya bersama istrinya tidak mengambil air di malam hari.

“Saya ataupun istri saya tidak pernah melepaskan selang airnya Per. Bertha Pangala’ dan saya mengambil air dengan menggunakan selang pada siang hari saja dikarenakan kalau malam hari air tidak sampai kerumah saya, Air dirumah saya memang biasa tumpah dikarenakan penampungan dirumah saya kurang dan juga tetangga sering mengambil air di rumah saya,” kata Bripka Widhi mengutip kata pembelaan dari lel. Petrus Murru.

Setelah terungkap apa yang menjadi perselisihan, kata Bripka Widhi, kedua warga yang bertetangga ini saling menyadari kekeliruan masing-masing dan memilih untuk saling memaafkan.

Dan atas keduanya dibuatkan surat pernyataan damai oleh polisi. (Hms Polres Tator)

Reporter: Arie Kasih

Komentar