Kolaka Utara-Pelatihan Pembuatan Bon Cabe dan Tepung Kelapa yang diselenggarakan Selasa (29/3) di Balai Desa Ngapa, Kecamatan Ngapa disambut antusias para peserta pelatihan. Tercatat 25 peserta utusan dari kader PKK Desa Ngapa yang dipimpin Ketua Penggerak PKK Desa Ngapa, Hj. Ernawati dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Sukses pelaksanaan kegiatan pembuatan bon cabe dan tepung kelapa yang difasilitasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kolaka Utara, dihadiri perwakilan Dinas Perindag Kolut, Sekretaris Dinas Perindag H. Majnun, MH serta dua orang pemateri dari Balai Besar Industri Makassar (Sulel) Wahyuni, ST.M.Si dan Ir. Ramlah, pendamping dari Dinas Perindag Kabupaten Kolut, perwakilan dari Camat Ngapa Baharuddin dan Kepala Desa Ngapa, Samardin.
Sekretari Dinas Perindag Kolut, H. Majnun, MH mengatakan, pelatihan ini adalah permintaan langsung dari masyarakat khususnya warga Desa Ngapa sendiri dalam merespon pelatihan industri kecil. “Tugas kami adalah melakukan pembinaan, menfasilitasi dan menyelenggarakan pelatihan yang berkaitan dengan industri kecil. Harapan pemerintah tentu mendorong masyarakat agar
menciptakan kreatifitas dalam mengolah beberapa bahan yang baku tidak terpakai, namun dapat diolah menjadi sebuah benda atau bahan makanan yang berguna termasuk pembuatan bon cabe dan tepung kelapa hari ini, ” jelas H. Majnun.
Tidak hanya itu, lanjut H. Majnun, ibu- ibu rumah tangga langsung membuang cabe kering yang ada di rumahnya atau mungkin ampas kelapa perasan santan. Melalui ilmu pengetahuan yang diberikan kepada peserta pelatihan kali ini diharapkan mampu mengolah bahan baku makanan tersebut kembali menjadi layak guna dan muaranya adalah menciptakan nilai komersil dan lapangan kerja.
H.Majnun mengakui, kearifan lokal yang ada di negeri kita sejak jaman nenek moyang telah hampir punah tergerus teknologi dan modernisasi. Adanya Balai Besar Industri itu juga menjadi satu wadah untuk dapat mengambalikan kearifan lokal tersebut melalui berbagai inovasi seperti penemuan serta penelitian yang berkala dan akhirnya sampai kepada masyarakat dalam bentuk ilmu pengetahuan.
Mengembalikan kearifan lokal, lanjut Majnun sebagai bentuk menciptakan kreatifitas yang alami untuk mengatasi masalah pengeluaran yang berhubungan dengan hal hal kerumahtanggaan. Disamping itu, akan menjadi nilai tambah bagi peningkatan tarap hidup masyarakat khususnya para produksen.
“Memakai teknologi dan alat alat rumah tangga yang sederhana, tak akan memakan banyak biaya serta dapat dilakukan secara mandiri. Dari 25 orang yang mengikuti pelatihan hari ini, diharapkan dapat mengembangkan ilmu ini kepada ibu-ibu dasa wisma yang lain khususnya di Desa Ngap serta manfaatnya dirasakan secara bersama-sama.
H. Majnun menyebutkan, beberapa pelatihan yang berhasil di Kolaka Utara seperti pelatihan pembuatan Aren Cair di Kelurahan Mala – Mala, pembuatan Kopi Jahe sachet di Desa Lambuno. kedua pelatihan ini adalah program Dinas Perindag Kolut yang pelaksanaannya bekerja sama dengan TP PKK tingkat kabupaten hingga desa/kelurahan.
Sementara itu, Kepala Desa Ngapa, Samardin menyampaikan apresiasinya terkait dengan pelatihan di desanya. Semoga program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat desa Ngapa sekaligus dapat dikembangkan menjadi salah satu usaha ekonomi masyarakat yang diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga. Selain itu, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa khususnya Desa Ngapa.**irwansyah putra**