SEMANGATKARYA.COM, GOWA – Pandemi Covid-19 benar-benar terasa dampaknya dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, namun bukan berarti pihak sekolah terutama guru dan siswa harus tinggal dalam menghadapi kondisi realitas yang kurang menguntungkan banyak pihak itu. Meski begitu, sejatinya pihak sekolah dapat menyiasati pandemi Covid-19 dengan menyajikan kegiatan pembelajaran yang mendorong siswa lebih kreatif serta moment yang tepat bagi guru dan siswa untuk berinovasi terutama mahir dalam penggunaan IT (Informasi dan Teknologi) dan murid praktek di industri.
Akumulasi pandangan ini disampaikan Kepala SMKN 3 Gowa, Drs H Karnedy Bolong, M.Sc ketika dimintai tanggapannya wartawan Semangatkarya.com dalam merespon kondisi pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia pendidikan di negeri ini. Menurut Karnedy Bolong, banyak hal yang bisa diambil pelajaran dibalik pandemi Covid-19 antara lain siswa memanfaatkan waktunya dengan melaksanakan praktek di sejumlah industri yang selama ini menjadi mitra dan kerja sama dengan SMKN 3 Gowa kini berjumlah 140 industri tersebar di Kota Makassar dan Gowa bahkan luar wilayah Sulawesi Selatan.
Para siswa yang sedang praktek atau magang di industri selama 4 bulan dapat dihitung dengan bobot satu semester dalam kegiatan tatap muka. Para siswa selama praktek di industri tetap mengikuti prokes dengan jumlah siswa minimal tiga orang per industri.
Tidak hanya itu, selama pandemi Covid’19, guru dan siswa makin mahir dalam menggunakan IT karena punya waktu cukup banyak baik sekolah maupun di rumah masing-masing. Makanya, tidak ada alasan Covid-19 ini membuat kita pihak sekolah harus tinggal diam, sebaliknya kondisi itu seorang dan siswa dituntut lebih kreatif, selain tetap dilakukan pembelajaran Daring dan Luring serta praktek di sekolah dengan waktu yang terbatas, juga siswa belajar banyak membaca buku pelajaran di perpustakaan sehingga sekolah tidak terasa sepih.
“Siswa yang lagi kurang fasilitas IT, diberi kesempatan pinjam buku pelajaran di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas tugas murid yang diberikan dari guru dengan tetap menaati protokol kesehatan,” jelas Karnedy Bolong yang kini masuk 15 tahun menjabat kepala sekolah dari tiga SMK Negeri di Gowa, sebelumnya SMKN 1 Limbung dan SMKN 1 Pallangga.
Dalam waktu bersamaan, katanya, guru dan siswa selama berada di sekolah tetap menjaga kebersihan baik dalam ruang maupun halaman sekolah. Termasuk mereka menjaga jarak, menghindari kerumun, pakai masker o dan tetap cuci tangan saat masuk di area sekolah. “Kami siapkan air bersih untuk cuci tangan dan sanitizer. Ini satu upaya pihak sekolah memutus mata rantai penularan Covid-19 terutama dalam pasca penerapan PPKM, “tandas Karnedy Bolong.
Kini SMKN 3 Gowa memiliki siswa berjumlah kurang lebih 1500 orang dan 10 program keahlian, Karnedy Bolong, mengatakan, dua tahun terakhir ini terhitung sejak Covid-19 sejumlah kegiatan fisik dapat diselesaikan pihaknya. Termasuk kegiatan PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021 ini dapat berjalan lancar dengan respon serta animo masyarakat khususnya orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah ini cukup tinggi. Pihak SMKN 3 Gowa sendiri tetap harus menerima calon siswa baru sesuai kuota yang diatur pemerintah dengan harapan memberi kesempatan yang sama kepada sekolah swasta untuk menerima peserta didik baru yang tidak tercover di sekolah negeri.
**darwis jamal takdir**