oleh

Jaksa Masuk Sekolah, Siswa SMAN 7 Wajo Ditantang Ambil Jurusan Hukum

Wajo-Semangatkarya.com-Jaksa Masuk Sekolah adalah program nasional yang dicanangkan Kepala Kejaksaan Agung RI beberapa tahun lalu. Program ini dimaksudkan agar penegak hukum terutama oknum jaksa harus mendekatkan diri dengan dunia pendidikan khususnya satuan pendidikan (sekolah) dan saling bersinergi melalui sosialisasi kebijakan hukum dalam bentuk upaya edukasi. Sehingga warga sekolah khususnya siswa dapat menghindari hal hal yang merusak mental dan moral generasi muda.

Akumulasi pandangan itu disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Wajo Ramdoni, SH, MH saat menyambangi SMAN 17 Wajo beberapa hari lalu. Ramdoni didampingi Mirdad Apriadi Danial (Kasi Intel) dan Andi Haeruddin (Jaksa Fungsional) Kejaksaan Negeri Wajo.

Di hadapan guru, staf dan siswa SMAN 17 Wajo, ketiga jaksa di atas memberikan materi terkait program jaksa masuk sekolah. Malah Kajari Wajo memberikan arahan perlunya jaksa masuk sekolah. “Jaksa sebagai oknum penegak hukum hadir di sekolah tak ada kaitannya dengan kasus hukum, tapi mereka hadir untuk memberikan materi dalam bentuk edukasi agar warga sekolah bisa tertib hukum, disiplin, siswa harus aktif dalam berbagai kegiatan positif, “katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Ramdoni, siswa harus menghindari konsumsi Narkoba serta selektif penggunaan media sosial yang kerap membawa konsekuensi hukum apabila tidak berhati hati dan bijak. “Narkoba merusak mental dan moral anak bangsa. Termasuk media sosial harus hindari narasi ujaran kebencian, pencemaran nama baik dan kebencian terhadap suatu golongan tertentu karena isu SARA,’ tambah Kepala Kejaksaan Negeri Wajo ini

Masih terkait jaksa masuk sekolah, Nadrah Nasir, SH, MH, Kasi Tindak Pidana Umum, Kejari Wajo ini sependapat dengan Ramdoni menuturkan, perlunya siswa diberi support, rajin belajar agar cita cita mereka dapat tercapai. Makanya kalau kalian mau jadi jaksa harus ambil jurusan hukum di Perguruan Tinggi.

“Murid harus diberi materi hukum supaya bersikap disiplin, sopan santun kepada orang tua dan guru.Termasuk bijak menggunakan media sosial agar tidak terjebak narasi atau konten yang bersifat hoax, “ujar Nadrah Nasir saat bertindak sebagai pembina upacara Senin (14/2) di SMAN 7 Wajo dihadiri kepsek bersama segenap guru SMAN 17 Wajo. **