oleh

Kadispora Toraja Utara, Hadiri Pelatihan Tari Kelompok Garda Cinta Budaya Kecamatan Rindingallo

SEMANGATKARYA.CO, Toraja Utara – Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Toraja Utara, Ir. Harli Patriatno, M.Si menghadiri pelatihan tari yang dibawakan oleh Gerakan pemuda cinta budaya (Garda Cinta Budaya) Kecamatan Rindingallo.

Pantauan di lokasi, nampak para penari begitu antusias dan penuh penghayatan dalam membawakan tarian Pagellu Tua dan Manimbong, Rabu (27/5/2020) di halaman Kantor Camat Rindingallo, Toraja Utara.

Tari Pagellu tua menggunakan ciri khas busana berwarna merah sedangkan Manimbong menggunakan busana berwarna kuning, masing-masing dilengkapi dengan pernak-pernik budaya khas toraja.

Menurut Harli, dengan adanya pelatihan ini gerakan pemuda menumbuh kembangkan kecintaan terhadap Budaya asli Toraja.

Tari Pagellu tua dan Manimbong merupakan kearifan lokal dan salah satu kegiatan dari Garda Cinta Budaya.

“Kita melakukan pelatihan itu mungkin mereka nanti akan menjadi pionir untuk bisa melatih pemuda-pemuda yang lain. Pelatihan ini merupakan langkah awal Atas inisiatif pemerintah daerah kabupaten Toraja Utara,” ujarnya.

Tari pagellu tua dan manimbong merupakan tarian asli Toraja, terdapat 12 macam gerakan tarian diiringi 4 orang menabuh gendang.

“Tari pagellu biasanya dipentaskan pada upacara adat seperti Rambu Tuka dan Mangrara Banua. Jadi menanamkan nilai filosofi tarian itu kemudian menanamkan pada generasi muda agar benar-benar menguasai dan memahami filosofinya,” terangnya.

“Untuk tahap pertama kita hanya mengambil 5 tarian di 5 kecamatan. Untuk kecamatan Rindingallo ada 2 jenis tarian yaitu pagellu tua dan manimbong karena memang disinilah asal tarian ini. Kita harapkan semua kecamatan ada group tari bahkan seni tradisional yang lain juga boleh cerita rakyat dan lain sebagainya,” jelasnya.

Pemda hanya mengambil inisiatif, tambah Harli, kemudian disampaikan ke masyarakat dan diharapkan secara mandiri rutin melakukan latihan itu.

“Dan saya yakin itu akan berjalan karena pada umumnya kita mempunyai semacam kelompok-kelompok di Lembang-lembang dan kecamatan-kecamatan,” cetusnya.

Mantan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata ini mengakui bahwa selama ini wadah ekspresi seninya yang kurang, oleh karena itu Pemda akan mencoba membuka wadahnya melalui pekan pemuda, festival budaya daerah kemudian atraksi untuk wisatawan.

“Rencananya Lounching di bulan Juni mendatang, pekan pemuda bulan Oktober, nanti secara periodik setiap tahun di bulan Oktober akan dilaksanakan pekan pemuda,” tandasnya.

Turut hadir dalam pelatihan tersebut, Kabid Pemberdayaan pemuda dan kepramukaan Thomas Tandi Sth MM, Staf Dinas kebudayaan dan pariwisata serta praktisi seni tari toraja.

Reporter: Arie Kasih

Komentar