WAJO- Inna lillahi wa inna ilaihi radjiun. Kabupaten Wajo kembali berduka. Salah satu putera terbaiknya, yakni Gurutta Drs.H. Andi Syahrulyali Razaq, M.Ag, menghembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (7/8/21).
Gurutta Andi Syahrulyali merupakan
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah. Ia juga masih tercatat sebagai Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Wajo, sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Selain itu, Almarhum juga aktif di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Termasuk
pernah menjadi Kepala Kementerian Agama Kabupaten Wajo.
Bupati Wajo, Dr Amran Mahmud, mengaku kehilangan dengan kepergian Almarhum. Di matanya, Andi Syahrulyali merupakan sosok panutan yang selalu punya tekad mengembangkan syiar keagamaan, maupun dalam menjaga kerukunan umat beragama.
“Beliau banyak berkonstribusi untuk Wajo, terutama dalam syiar dan pengembangan keagamaan. Tentu kita sangat kehilangan sosok panutan seperti almarhum,” kata Amran Mahmud.
Amran Mahmud yang juga Wakil Direktur Pasca-Sarjana IAI As’adiyah Sengkang, mengenal baik almarhum. Selain sering tampil bersama di sejumlah kegiatan keagamaan, almarhum juga sering memberikan berbagai masukan ke pemerintah. Termasuk saat masih aktif sebagai ketua Baznas dan Ketua DMI Wajo.
“Hari Senin lalu saya bicara dengan beliau via telpon untuk koordinasi kegiatan Baznas. Tapi beliau sampaikan bahwa dirinya sedang kurang sehat,” sebut Amran Mahmud yang juga nampak mengangkat jenazah almarhum dari rumah duka ke ambulance sebelum dishalatkan di Masjid Agung, Sengkang.
Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat, lanjut Amran, berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum. Ia juga meluangkan waktu khusus melayat ke kediaman pribadi almarhum di Sengkang. Apalagi Gurutta adalah salah satu panutannya selama ini.
“Selama ini, beliau banyak membantu kami, terutama di periode kepemimpinan kami. Beliau yang merupakan Ketua Dewan Mesjid Indonesia Kabupaten Wajo bersama para pimpinan ormas islam yang lain banyak memberikan masukan dan saran dalam hal pembinaan dan kemashalatan ummat,” kenang Amran.
Terutama, lanjut Amran, pada saat pandemi melanda sejak tahun lalu, almarhum secara pribadi maupun kelembagaan banyak memberikan masukan dan saran dalam penanganan covid-19.
“Apalagi pada awal masa pandemi ketika kita dihadapkan pada kondisi dimana kegiatan keagaaman ditiadakan sementara di mesjid. Beliau bersama ketua ormas Islam yang lain memberikan pertimbangan kepada kami, mensupport kami untuk menerapkan kebijakan sesuai peraturan yang ada,” urainya dengan perasaan sedih.
Bukan hanya itu, Amran Mahmud juga mengapresiasi kinerja dan bantuan almarhum setiap ada bencana. Melalui Baznas, sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah berjalan baik untuk bersama meringankan beban korban bencana.
Secara khusus, Amran mengajak masyarakat untuk mendoakan kepergian almarhum. Menurutnya, semasa hidup beliau dikenal sebagai orang baik, sederhana dan bersahaja. “Mari kita doakan dan mengikhlaskan kepergian almarhum. Semoga Allah SWT menempatkannya ke dalam golongan orang-orang yang beruntung. Saya akrab dan kenal beliau adalah orang baik,” pintanya.
Sementara di tempat terpisah, Wakil Bupati Wajo, H. Amran juga menyampaikan ucapan duka cita. Ia ikut kehilangan sosok yang selama ini banyak berkonstribusi untuk Wajo, terutama di bidang keagamaan.
“Semoga beliau ditempatkan di tempat terbaik di sisi-Nya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” pungkasnya. (*)