oleh

Kepala SMPN 2 Balusu Dorong Siswa Tingkatkan Karakter Sesuai Kurikulum 13

Toraja Utara-Semangatkarya.com. Mutu pendidikan hanya bisa bermakna dalam setiap pribadi peserta didik (siswa) apabila melekat karakter meliputi sikap, akhlak mulia, kedisiplinan, kejujuran dan ketrampilan (skill) sebagaimana terakomodasikan dalam Kurikulum 13 (K13) pada pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional.

Demikian pandangan Kepala SMPN 2 Balusu, Karaeng, S. Pd. Malah dia mengatakan, dalam mewujudkan pendidikan karakter di sekolah ini tetap memberi prioritas utama pada peningkatan mutu pendidikan berdasarkan kurikulum 13 (K13) mencakup sikap (karakter) pengetahuan dan penampilan atau keterampilan.

“Sikap atau prilaku hanya bisa tercapai secara otomatis jika ada program sekolah berupa pembiasaan seperti tegur sapa sesama siswa dan guru. Karena cerminan siswa yang berkualitas dan baik antara lain bisa diukur dari sikap dan karakternya, “ujar Karaeng kepada media ini beberapa hari lalu

Saling menyapa atau tegur sapa, lanjut Karaeng, harus dimulai dari segenap guru kemudian dijabarkan di kalangan peserta didik. Misalnya seorang siswa menyapa gurunya dengan sopan seperti selamat pagi pak /ibu guru, bukan dengan kalimat atau narasi pagi pak dan pagi bu.

Kalimat sapaan yang baik dan sopan, menurut Kepala SMPN 2 Balusu, sejalan dengan upaya peningkatan pendidikan karakter dalam bentuk pembiasaan pada kebersihan. Konkretnya, siswa setiap pagi tiba di sekolah buang sampah pada tempatnya serta angkat sapu di sepanjang ruang kelas dan halaman sekolah. Maka pihak sekolah menyiapkan tiga tempat sampah itu ada warna merah, hijau, kuning. Ketiga warna tempat sampah itu masing-masing untuk kertas, daun-daunan, plastik.

Pembiasaan dari segi agama, sambung Karaeng, sekolah prioritaskan beribadah setiap hari Sabtu kemudian mereka bergantian ambil bagian karena ada dari Katolik, Protestan dan Pantekosta. Termasuk penganut agama Islam tetap menjalankan ibadahnya sesuai keyakinan masing-masing.

Dalam hemat dia, paling utama disini adalah kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. ” Saya terapkan disiplin waktu. Pokoknya kalau kita sudah memanage waktu dengan baik,. pasti bisa mencapai hasil yang diinginkan. Saya juga berusaha untuk beri contoh dulu artinya saya yang lakukan sebelum kita instruksikan ke siswa.Jadi, saya datang jam 6 lewat sedikit saya sudah harus hadir supaya ini bisa menjadi motivasi buat rekan-rekan guru dani siswa,” ujarnya.

Bukan hanya itu, jadi guru harus disiplin waktu masuk ruang kelas sesuai jadwal supaya proses pembelajaran tatap muka di kelas itu betul-betul bisa berjalan sesuai harapan. “Saya sudah tambahkan juga kegiatan ekstrakurikuler jadi ada 6 pilihan ekstrakurikuler yang mereka sudah pilih untuk dilakukan setiap hari Jumat untuk pilihan dan hari Sabtu ekstrakurikuler wajib Pramuka karena ekstrakurikuler ini betul-betul wadah atau tempat waktu untuk menyalurkan apa yang mau mereka lakukan.

Ada 6 ekskul pilihan yang kita tawarkan sepakbola, takraw, paduan suara, solo, seni tari dan English club. Dan Pramuka wajib di ikuti oleh semua siswa peserta didik. Selanjutnya program yang sedang berjalan melalui penjabaran program jangka menengah dan program tahunan. Kedua jangka program tersebut dijabarkan lagi ke dalam RKAS dengan sumber dana dari kegiatan paduan suara dan lain-lain. **arie kasih**