oleh

Pemkab Kolut Janji Investor yang Punya Prestasi Bangun Kolaka Utara Akan Diberikan Reward

SEMANGATKARYA.COM, Kolaka Utara – Pemerintah Kabupaten Kolaka {Kolut) dibawah nahkoda Plt Bupati Parinringi, SE, M.Si terus mendorong bahkan berjanji kepada pihak investor untuk diberikan reward yang dinilai sukses dan berprestasi dalam membangun Kolaka Utara, berlaku pada semua sektor atau bidang pembangunan.

Bentuk penghargaan dan apresiasi itu diungkapkan Bupati Kolaka Parinringi kepada awak media setelah selesai acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Kolaka Utara Ke-19, Sabtu (7/1/2023) berlangsung di Lapangan Aspirasi, Lasusua, Kolaka Utara.

Tagline Kolut, Sambut Investasi Raih Prestasi, Parinringi menilai Kolaka Utara memiliki sumber daya alam yang kaya seperti pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan, pariwisara dan pertambangan nikel.

Cadangan nikel yang melimpah Kolaka Utara, lanjutnya berpotensi Jadi Segitiga Perkembangan Ekonomi Baru. Hal ini diakui Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Lukman Abunawas, Pj saat bertandang ke Kolut baru saja ini. Lukman yang didampingi Bupati Kolaka Utara Parinringi dan Politisi PDIP H. Anton, SH memberikan gambaran potensi sumber daya alam Kabupaten Kolaka Utara yang dapat menjadikan Kolaka Utara sebagai segitiga Ekonomi Baru di Sulawesi Tenggara.

“Kabupaten Kolaka Utara diproyeksi oleh pusat menjadi kawasan segitiga emas perkembangan ekonomi baru di Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya di wilayah Kecamatan Batu Putih, Tolala, dan Kecamatan Porehu, ” ujar Wagub Sultra itu.

Proyeksi ini ditanggapi Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif PDIP Sulawesi Tenggara yang juga putra daerah Kolaka Utara, H. Anton, SH Kabupaten Kolaka Utara. Menurutnya, Kolaka Utara adalah daerah yang kaya dari sumber daya alam terutama tambang nikel. Hanya saja, potensi kekayaan tersebut belum dikelola maksimal disebabkan wilayahnya yang masih terisolir.

Untuk menjadikan Kabupaten Kolaka Utara sebagai kawasan segitiga emas perkembangan ekonomi baru di Provinsi Sulawesi Tenggara, bagi dia, diperlukan sinergitas pemerintah provinsi dan kabupaten untuk membuat akses jalan dari Kecamatan Porehu menuju Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara.

“Jika pembangunan jalan trans Porehu menuju Asera sepanjang 64 kilometer ini bisa terwujud, maka Kolaka Utara yang tadinya terisolir dapat berubah menjadi satu daerah dengan perkembangan ekonomi baru,” jelas Anton yang juga Bendahara Kerukunan Keluarga Luwu Raya Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tidak hanya itu, perjalanan lalu lintas kendaraan dari Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan yang hendak menuju Kendari Sulawesi Tenggara, tidak perlu lagi melingkar melewati Kabupaten Kolaka kalau jalan trans Porehu-Asera telah terbuka.

“Apalagi Presiden telah menetapkan satu kawasan industri part Sorowako, Routa, dan Morowali (segi tiga emas). Routa ini sangat dekat Kecamatan Porehu dan berbatasan langsung dengan Kolaka Utara, tentu hadirnya kawasan tersebut menjadikan Kolaka Utara semakin dekat dengan pertumbuhan ekonomi,” tukasnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Lukman Abunawas, mengungkapkan, Sulawesi Tenggara merupakan provinsi yang memiliki potensi sumber daya alam dari sektor pertambangan nikel yang sangat luar biasa besar. “Secara nasional Sulawesi Tenggara adalah provinsi yang memiliki cadangan nikel dan areal kawasan pertambangan nikel terbesar di Indonesia,” ujarnya.

Kawasan pertambangan nikel terluas, lanjutnya, terletak di Kabupaten Konawe Utara, yakni kurang lebih 45 persen lahan dan IUP yang pengembangannya sampai 100 tahun ke depan tidak akan habis cadangan nikelnya. “Terbesar kedua yakni Kabupaten Kolaka Utara sebesar 32 persen cadangan nikelnya,” kata Lukman Abunawas.

Sehingga dengan kandungan nikel yang besar tersebut, tahun ini ada salah satu investor yang akan membangun pabrik smelter nikel di wilayah Kecamatan Tolala dan Porehu.
Kawasan ini sangat dekat dengan kawasan segitiga emas Sorowako, Routa, dan Morowali yang dicanangkan sebagai kawasan pengembangan industri strategi nasional.

“Insya Allah mudah-mudahan tahun depan di bulan Desember, Bapak Jokowi akan meletakkan batu pertama pembangunan smelter pabrik baterai terbesar di dunia yang terletak di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara yang jaraknya hanya 42 kilometer dari Kecamatan Porehu,” pungkasnya.

Penjabat Bupati Kolut berharap dengan sumber daya alam yang melimpah, Kolaka Utara ke depannya dapat menjadi segitiga kawasan besar. “Mudah-mudahan saja ke depannya pemerintah Provinsi Sultra dan Kabupaten Kolaka Utara yang saat ini membuat gagasan besar dapat menjadikan Kabupaten Kolaka Utara segi tiga kawasan besar,” ujarnya.

Ia juga menuturkan, keberadaan dirinya di Kolaka Utara sebagai penjabat bupati, sangat bersinergi dengan program Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangkaian percepatan akselerasi pembangunan khususnya wilayah daratan dan yang terkhusus masyarakat yang ada di Kolaka Utara.

Untuk itu, ia bersama legislatif dan beberapa kepala OPD terkait selalu berupaya mengajak para investor masuk di Kabupaten Kolaka Utara.
“Saya dan teman-teman DPRD Kolaka Utara dan beberapa OPD tidak henti-hentinya mengajak investor untuk berinvestasi di daerah ini, ” tandas Panriringi. **darwis jamal takdir**