SAMANGATKARYA.COM, Gowa – Luar biasa pembangunan fisik Pondok Pesantren As Sunnah Panciro, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa. Hanya dalam kurun 16 tahun sejak berdirinya pada 2004 lalu, selain sarana ruang belajar telah memadai, juga pengurus pondok maupun Yayasan Manarasunnah Panciro mampu menarik serta memikat hati banyak pihak khususnya para kaum muslim untuk berkontribusi melalui bantuan dana pembangunan Ponpes As Sunnah Panciro.
Sukses pihak yayasan bersama pengelola pondok pesantren ini membangun lembaga pendidikan Islam meliputi PAUD As Sunnah Madrasah Ibtidaiyah As Sunnah, SMP As Sunnah dan SMA As Sunnah. Menurut Ketua Yayasan Manarasunnah Panciro, H Baharuddin, S.Pd, tak lepas dari bimbingan pihak jajaran Kementerian Agama khususnya Kemenag Kabupaten Gowa yang selama ini intens dan komunikatif dengan pihak pengelola pondok pesantren tersebut
Adanya kerja sama yang baik terutama di tingkat pengambil kebijakan pendidikan termasuk orang tua santri. Baharuddin mengaku, kian menambah kepercayaan dirinya untuk lebih serius dan tulus membangun pondok pesantren yang benar benar pemahaman Islamnya mengakar kuat kepada al-Qur’an, hadist Nabi SAW dan tradisi pemikiran ulama klasik.
Dampak dari kerja sama yang sama dari pihak terkait selama ini, Baharuddin yang kerap disapa H Rola, juga berimbas positif kepada pihak lain untuk memberikan dananya secara ikhlas dalam mendukung perencanaan pembangunan fisik khususnya gedung ruang belajar tiga lantai yang menyatu dengan badan masjid.
” Padahal, kami tidak pernah membuat proposal pengadaan anggaran pembangunan fisik untuk diajukan ke pihak terkait dan kami hanya bikin status di media sosial mengenai profil pondok pesantren As Sunnah Panciro termasuk progres kegiatannya, alhamdulillah respon masyarakat luar biasa, bahkan tak tanggung mengirim dananya mencapai puluhan juta rupiah melalui nomor rekening pondok pesantren As Sunnah Panciro
Dalam kurun waktu 16 tahun ini sejak berdirinya lembaga tersebut, H Baharuddin menyebutkan, selain berhasil membangun gedung ruang belajar tiga lantai bersama masjid dengan menghabiskan dana sebesar Rp 1,5 miliar dana, pondok bagi santri mencapai 315 orang juga menghabiskab dana sekitar Rp 1 miliar.
Tidak hanya itu, pihaknya, juga berhasil menyelesaikan pembangunan dapur daur makan bagi santri dengan anggaran sekitar Rp 400 juta
Kini ada dua bangunan lainnya yakni rumah para ustad/pengasuh/pengajar lantai tiga dalam proses pekerjaan termasuk rumah tahfidz juga sedang dikerjakan dengan proyeksi dana Rp 1 miliar. Baharuddin mengatakan, semua dana yang dipakai pihaknya untuk
membangun fisik serta sarana belajar murni swadaya dan dana pribadi pihak yayasan Manarasunnah. *red
.