SEMANGATKARYA.COM, Toraja Utara – Di masa covid-19 yang melanda hingga saat ini, SMK Negeri 3 Toraja Utara tetap optimis dan antusias dalam melaksanakan proses pembelajaran dan tetap berpedoman pada protokol kesehatan.
Kepala UPT SMKN 3 Toraja Utara Medy Karambe ST, M.Pd, mengaku, kendati proses pembelajaran tak seperti tahun-tahun sebelumnya tapi motivasi untuk meningkatkan mutu pendidikan tetap terpatri dalam sanubari dengan terus berbenah untuk mencapai visi dan misi sekolah.
Dikatakannya, Tahun 2020-2021 SMKN 3 Toraja Utara masih menggabungkan proses pembelajaran baik secara dalam jaringan (daring) maupun secara luar jaringan (luring).
Menurut Medy, untuk pembelajaran tatap muka masih terbatas namun para guru pendidik tak pernah kehilangan motivasi dan inovasi guna meningkatkan mutu pendidikan.
“Target yang kita ingin capai walaupun tidak 100% berhasil akan tetapi di situasi seperti ini itu segala sesuatu maksimal yang kita lakukan, kita syukuri sehingga akhir tahun pelajaran 2020/2021 siswa kelas XII kita yang mengikuti ujian sekolah dan ujian kompetensi keahlian sebanyak 265 siswa dinyatakan lulus 100%,” ucap Medy, Selasa (22/6/2021) di ruang kerjanya.
Dari 265 siswa yang dinyatakan lulus 100 persen, lanjutnya, terbagi atas 7 kompetensi keahlian yakni, Teknik kendaraan ringan, Teknik alat berat, teknik sepeda motor, teknik pengelasan, teknik komputer dan jaringan, desain pemodelan dan informasi bangunan, dan terkahir Teknik instalasi tenaga listrik.
Medy bangga karena beberapa siswa yang tamat langsung direkrut oleh industri seperti di Morowali, Kendari, di Pomala’ maupun di tempat lain.
Selain itu, Medy juga bersyukur karena siswanya lolos ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sejumlah 13 orang dimana tahu sebelumnya yang lolos ke PTN dibawah 10 orang.
“Itu adalah hal yang sangat luar biasa yang sangat kami syukuri. Dan juga ada beberapa siswa kami yang sudah berwirausaha. Nah ke tiga target inilah yang sebenarnya menjadi target utama di SMK 3 Toraja Utara bahwa keterserapan alumni itu adalah hal yang paling utama karena yang kita prioritaskan adalah tamatan SMK 3 Toraja Utara harus terserap di 3 bidang, yang pertama adalah terserap di industri, yang ke dua adalah berwirausaha dan yang ke tiga adalah melanjutkan ke perguruan tinggi,” terangnya.
“Porsi terbanyak yang kami ingin capai, yang kami rencanakan adalah lebih banyak bekerja dari pada yang melanjutkan ke perguruan tinggi oleh sebab itu ada beberapa langkah yang kami lakukan karena mungkin selama ini pemikiran masyarakat tentang SMK itu belum sepenuhnya mereka pahami bahwa SMK harus menciptakan tenaga terampil yang siap kerja oleh karena itu untuk mempersiapkan itu maka ada beberapa langkah-langkah yang kami lakukan,” bebernya.
Sambungnya, Adapun langkah-langkah yang dilakukan yakni pertama, penyelarasan kurikulum antara sekolah dan industri dengan mendatangkan pihak industri ke sekolah dan kurikulumnya dibuat bersama.
Ke dua, pembelajaran berbasis project, yaitu proses pembelajaran yang dilakukan di workshop di bengkel sekolah, itu ada hasilnya apakah itu dalam bentuk prodak maupun dalam bentuk jasa.
“Nah ini yang perlu kita kembangkan kedepan misalnya kita membuka servis tehnik kendaraan ringan ketika ada kendaraan masyarakat yang di masukkan di bengkel sekolah itukan dapat menambah pendapatan sekolah sekaligus tempat bagi anak-anak untuk mempraktekkan ilmu yang mereka sudah dapatkan jadi kompetensi siswa meningkat ada pendapatan bagi sekolah, itu adalah hal yang menjadi prioritas utama,” ulasnya.
Ketiga, peranan guru dari dunia usaha, dunia industri, dunia kerja itu harus dimaksimalkan dengan cara mengundang mereka untuk memberikan proses pembelajaran terhadap siswa di sekolah dimana mereka bisa bertindak sebagai guru tamu.
Kemudian yang keempat, urainya, praktek kerja di industri yang didukung adanya nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara sekolah dan industri.
“Ketika ada MoU kita dengan Industri maka anak-anak kita yang akan melaksanakan praktek kerja industri itu bisa tertampung dengan baik sesuai kompetensi yang dimiliki melebihi dari persyaratan normal yang ada. setiap kompetensi keahlian sudah memiliki MoU dengan industri dan itu sudah sampai ke pulau Jawa,”
Medy menambahkan, mengenai proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun pelajaran 2021/2022 sementara berlangsung hingga saat ini.
Untuk sistem zonasi sudah selesai, ujarnya, minggu ini masuk jalur afirmasi kemudian minggu depannya jalur prestasi.
“Dari total kuota kita di SMK 3 Toraja Utara untuk Penerimaan peserta Didik baru tahun pelajaran 2021/2022 ini ada 11 rombongan belajar sehingga jumlahnya itu 392 peserta didik, yang mendaftar saat ini ada lebih 500 siswa yang artinya mungkin lebih 100 nanti itu yang mungkin dinyatakan tidak lulus, yang memudahkan pihak sekolah saat ini adalah karena bukan lagi pihak sekolah yang menentukan kelulusan, kelulusan itu ditentukan dari provinsi berdasarkan jalur-jalur tadi,”
“Yang paling utama bagi kami di masa pandemi, marilah kita menjaga kesehatan, membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19. Mudah-mudahan dengan izin tuhan kedepannya ini kita bisa hidup normal kembali, karena kita sudah merindukan keadaan normal,” pungkasnya.
Reporter : Arie Kasih