WAJO – Banjir yang melanda Kabupaten Wajo, pada Sabtu (28/8/2021) lalu membawa deretan kisah dan pengalaman warga yang bikin hati terenyuh. Mereka tentu tidak sebatas butuh dukungan materiel, tetapi juga morel.
Seperti seorang warga bernama Bahar dari Lingkungan Salompare, Kelurahan Belawa, Kecamatan Belawa. Rumahnya hanyut imbas tanggul yang jebol akibat tingginya debit air Sungai Bila.
Musibah yang menimpa Bahar sampai juga ke telinga Bupati Wajo, Amran Mahmud. Rabu (1/9/2021), orang nomor satu di kabupaten berjuluk “Kota Sutera” mengunjungi warganya itu.
Selain untuk menyerahkan bantuan, Amran juga meninjau lokasi banjir di Kelurahan Belawa. Namun, peninjauan kali ini tidak lewat darat seperti pada Sabtu lalu. Tuntutan medan dan lokasi menjadikan rombongan mesti menggunakan perahu nelayan jenis ketinting.
Amran tidak datang sendirian. Dia didampingi deretan kepada perangkat daerah lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkabn) Wajo. Ada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wajo, Andi Muslihin, Kepa Dinas Sosial P2KBP3A, Ahmad Jahran, dan Kepala Dinas Pertanian, Muhammad Ashar.
Turut ikut pula Kepala Dinas Perikanan, Nasfari, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman, Andi Aso Ashari, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Gaffar, dari Dinas PUPR, serta rombongan TRC, Tagana, PMI, camat, kepala desa/lurah se-Kecamatan Belawa dan rombongan lainnya.
Berada di atas perahu sekitar satu jam, akhirnya Amran bersama rombongan tiba di lokasi korban rumah hanyut. Usai salat magrib berjemaah di salah satu masjid di Lingkungan Salompare, Amran langsung bersilaturahmi dan menyerahkan bantuan kepada Bahar.
Bantuan yang diserahkan berupa santunan uang tunai senilai Rp2 juta dari Belanja Tidak Terduga (BTT) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Wajo. Selain itu, paket sembako melalui Dinas Sosial P2KBP3A dan santunan uang tunai senilai Rp1 juta dari Program Keluarga Harapan (PKH) Peduli.
Pada kesempatan ini, Dinas Sosial P2KBP3A juga mengupayakan kelengkapan dokumen Bahar, seperti buku tabungan dan ATM, untuk keanggotannya sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Selain itu, dokumen kependudukan, seperti kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), kartu identitas anak, serta akta kelahiran, juga selesai dibuatkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Begitu pula kartu BPJS Kesehatan yang bersangkutan turut diserahkan.
“Dokumen tersebut merupakan dokumen penting. Jadi ketika saya mendengar laporan (rumah hanyut) tersebut, saya minta kepada Pak Kadis Dukcapil dan Pak Kadis Sosial untuk segera mencari datanya dan mengupayakan kembali penerbitan dokumen kependudukan dan dokumen lainnya. Begitu juga untuk santunannya,” tutur Amran.
“Kita juga upayakan nanti ada bantuan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Apalagi di sini ada Pak Kadisnya yang ikut,” tambahnya.
Amran berharap kepada masyarakat untuk bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. “Mari kita ambil sisi positifnya, tetap semangat. Tetap jaga kekompakan, jaga silaturrahim,” ucap Amran.
Sebelum Amran naik kembali ke atas perahu untuk persiapan pulang, masyarakat bergantian meminta untuk berswafoto. Dengan diantar senyum oleh masyarakat setempat, Amran bersama rombongan melintasi danau di malam yang gelap.
Diketahui, hari ini Dinas Sosial P2KBP3A dan BPBD Wajo sudah mulai menyalurkan bantuan. Dinas Sosial menyerahkan 100 paket sembako ke masyarakat terisolasi di Desa Wette’ dan BPBD menyerahkan 50 paket bantuan sembako dan 100 batang bambu untuk masyarakat Kelurahan Belawa. (*)