Gowa-Semangatkarya.com. Pelaksanaan Bhakti Sosial Sunatan Massal session II tahun 2022 ini diikuti peserta berjumlah 103 orang laki-laki mulai berusia 6 sampai 15 tahun, berlangsung pada Ahad (26/12) lalu. Hajatan kemanusiaan tersebut diinisiasi dan difasilitasi oleh Depot Air Minum Isi Ulang Utsman Bin Affan, bertempat di Kampung Sunat Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kepala Desa Panciro, Anwar Malolo, SE, MM yang membuka kegiatan secara resmi menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada panitia dan secara khusus terhadap saudara Takdir Naba yang selama ini, satu diantara putra terbaik Panciro yang tidak pernah kehabisan ide dan gagasan dalam memberi kemajuan serta melakukan kebaikan bagi masyarakat Desa Panciro.
“Apa yang saya pikirkan, rupanya hal tu juga ada sama saudara Takdir Naba. Begitu pula, sebaliknya selalu ada kesamaan gagasan dan orientasi pemikiran. Hadirnya Depot Air Minum Utsman Bin Affan yang produk air minum tersebut dinikmat umumnya warga Panciro dan sekitarnya, itu juga bagian dari upaya memberi manfaat dan kebaikan untuk kemaslahatan orang banyak. Apalagi, hasil keuntungan dari usaha tersebut 100 persen untuk kegiatan sosial dan keagamaan, “ungkap Anwar Malolo sembari memuji komitmen sang Owner Depot Air Minum Utsman Bin Affan.
Lima bulan setelah peresmian operasional Depot Air Minum Utsman Bin Affan inj, lanjut Anwar Malolo, kini pengelola/pemilik depot kembali melaksanakan kegiatan kemanusiaan yang tidak kalah pentingnya yakni bhakti sosial sunatan massal secara gratis. “Melayani anak-anak kita untuk disunat tanpa dikenakan biaya sedikitpun. Kegiatan ini, kami patut memberi apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada saudara Takdir yang punya andil besar di balik kegiatan tersebut sekaligus sebagai inisiator pelaksanaan sunatan massal, “tandasnya.
Takdir Naba mengatakan, sukses melaksakan sunatan massal session II tahun ini, bukan tanpa alasan. Sebab, dari awal panitia kegiatan melakukan kerja maksimal dan kerja kolektif melalui semangat kebersamaan. Dia juga memuji kinerja ketua panita sunatan massal session II, Raspandi Marsulung Dg Naja yang begitu enerjik masih muda, percaya diri dan bekerja penuh tanggung jawab.
“Para panitia hanya membutuhkan waktu sekitar 14 hari dapat merampungkan seluruh item kegiatan mulai proses pendaftaran calon peserta sunatan massal, penggalangan dana lewat donasi dan sponsor serta pengadaan peralatan/kebutuhan sunat seperti obat-obatan dan tempat tidur akan digunakan pada hari puncak dapat berjalan sesuai harapan, “jelas mahasiswa semeter III Program Studi Komunikasi UMI Makassar ini.
Disamping dukungan Pemerintah Desa Panciro dan support dari berbagai pihak terutama Bhabinkamtibmas Panciro Aiptu Syamsuddin, Babinsa Panciro Serda Hendra dan Ketua BPD Panciro H Mustari, S.Sos. Termasuk termasuk jajaran Direksi Rumah Sakit Thalia yang memberikan bantuan berupa obat-obatan dan kebutuhan lainnya.
Paling penting, menurut, Takdir Ilahi adalah menghadirkan para tenaga medis (perawat) yang akan bertugas pada hari ‘H’ butuh atensi khusus dan komunikasi lebih intens untuk meyakinkan mereka dalam pelaksanaan sunatan massal tersebut.
Takdir Ilahi yang kerap disapa Naba ini mengaku, tidak sulit dirinya mendatangkan para ‘eksekotur’ sunat handal dari sejumlah rumah sakit antara lain Rumah Sakit Haji Sulsel, HIPERCCI (Himpunan Perawat Critical Care Indonesia) Sulsel serta jajaran pengurus beserta tenaga medis dari PD PAFI Sulsel dan pihak Barombong Medical Center (BMC). Sebab, unit kerja dan lembaga yang dimaksud, katanya, sejak lama mereka kenal dan membangun kerja sama dalam kegiatan kefarmasian.
“Sebagian diantara tenaga medis yang hadir pada sunatan massal tahun ini. Itu juga yang hadir pada kegiatan sunatan masal session I pada tahun 2018 lalu,”tambah Takdir yang juga anggota BPD Panciro.
Ketua HIPERCCI Sulsel, Ners Hj Sumarni Mappagawe, S.Kep, M.Kes yang dimintai tanggapannya media ini saat hendak melakukan eksekusi sunat massal menilai, tidak banyak sosok muda yang bergeluk bidang sosial dan kemanusiaan mau melakukan pekerjaan bhakti sosial sunatan massal yang pesertanya cukup banyak dilaksanakan hanya satu hari saja serta berisiko.
“Bagi dinda Takdir Naba, saya tidak akan ragu karena apa yang dilakukan jelas kapasitas dan kompentensinya sebagai aktivis dan penggiat masalah kefarmasian di Sulsel, “ungkap Hj Sumarni yang hadir dipenghujung acara pembukaan sunatan massal session II.
Terhadap kegiatan sunatan massal, Hj Sumarni berharap kepada dinda Takdir Ilahi, jangan pernah berhenti melakukan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan sosial dan kemanusiaan karena besar manfaatnya dalam kehidupan manusia. “Kami dari HIPERCCI Sulsel amat mendukung kegiatan sunatan massal bahkan siap membantu dalam bentuk mengarahkan tenaga medis (perawat) apabila dibutuhkan dinda Takdir Ilahi, ” tandas Hj Sumarni sembari menyebutkan komitmennya. **darwis jamal takdir**