Toraja Utara – Terkait pemberitaan yang dianggap tidak berimbang dan menyudutkan dirinya, Tarto Derias selaku kepala SMPN 2 Rantepao menggelar jumpa pers dengan sejumlah awak media, Kamis (22/9/2022) di ruang kerjanya.
Menurut Tarto, sebenarnya di dalam berita itu ada banyak hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya.
Tarto menyesalkan pemberitaan yang beredar luas ke masyarakat yang menuding dirinya melakukan pelecehan dengan salah satu siswanya tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu.
“Darimana sumbernya ini sehingga berita ini ada di media dan sama sekali saya tidak di temui dulu bahwa apakah benar berita ini?,”
“Saya juga mau mengklarifikasi bahwa selama proses pemberitaan ini saya dirugikan, berita ini berat sebelah,” sebut Tarto dengan nada sedih.
Tarto juga menyesalkan ketika laporan ini masuk ke perlindungan anak di Rantepao dirinya tidak diberitahu terlebih dahulu.
“Kok saya tidak di panggil dari sana dan bagaimana saya klarifikasi apakah benar atau tidak saya melakukan ini. Dan orang tua dari anak ini ketika dia melapor ke perlindungan anak di marante dia juga tidak mengkonfirmasi ke saya bahwa apakah betul seperti ini atau tidak padahal rumahnya dekat sekolah,” ungkapnya.
“Dan mereka melapor ke polisi lalu saya di panggil untuk memberikan keterangan dan hasil laporan ini saya masih tahap menunggu lalu tiba-tiba muncul berita dan berita yang muncul ini tidak sama apa yang di jelaskan oleh pelapor dan apa yang saya alami,” sambungnya.
“Di berita Katanya bahwa saya bawa dia toilet kemudian saya tutup pintu sedangkan pelaporan yang terjadi bahwa tidak ada namanya dibawa ke toilet yang ada pintunya tapi masuk ke toilet tua yang tidak ada pintunya jadi bagaimana ini anak ditutupi pintu sedangkan toilet tua tidak ada pintu?,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Tarto, dipemberitaan ada tercantum saksi berinisial M sedangkan di pelaporan ke kepolisian tidak ada saksi.
“Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan tapi sudah ada berita yang naik seolah-olah sudah selesai penyidikan,” sesalnya.
Ia juga mengungkapkan niat baik awal memimpin SMPN 2 Rantepao untuk mendekatkan diri dengan semua siswanya tapi bukan melakukan hal-hal yang tidak terpuji.
“Waktu awal saya datang di sekolah ini, saya betul-betul bangun dengan berusaha bagaimana mendekatkan diri dengan semua siswa tapi bukan dalam arti saya mendekatkan diri dengan melakukan apa segala sesuatu yang tidak terpuji,” jelasnya.(arie kasih)