Kolaka Utara-Semangatkarya.com. Aliran air sungai To’tallang yang meluap, menyebakan tiga desa di Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara dikepung banjir. Bahkan, Desa Latawaro paling parah terkena dampak luapan Sungai Totallang yang berlangsung pada Sabtu (17/12) lalu
Sedang Desa Lambai dan Woise, berdasarkan laporan wartawan dari media ini, juga dalam kondisi terancam luaran air Sungai Totallang.
Dalam wawancara dengan Kepala Desa Latawaro,Tasmir SH yang bertemu di kediaman Kepala Desa Lapasi-Pasi, Bangsawang, S.IP. Tasmir menuturkan kronologis kejadian pasca banjir di desanya.
Banjir terjadi pada Sabtu malam Ahad 17 Desember pada jam 19.00 WITA dan mengakibatkan kerusakan di beberapa rumah warga di Desa Latawaro. Yang terdampak mulai dari Dusun I, bronjong di dekat Dusun I hanyut dan jembatan di Dusun I sempat miring saat kejadiaan tersebut. Namun, saat itu hanya untuk sementara sudah bisa dilewati karena sudah dilakukan tindakan yang melibatkan warga setempat.
Di Dusun V tercatat kurang lebih ada 10 rumah dan dapurnya sudah tergantung di sungai. Di Dusun IV ada satu rumah. Kemudian jalan yang dikerja di batas Dusun II dan Dusun III yang tanjakannya agak tinggi ,rawan longsor semua. Dan ada jalan sudah dekat dari sungai yang harapan saya cepat diantisipasi agar tidak semakin tergerus yang akan berakibat jalan bisa terputus, “papar Tasmir.
Tasmir menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir itu, yang ada kerugian materi. Total kerugian jika dikalkulasi dari semua fasilitas umum, jembatan, bronjong serta rumah warga berkisar sekitar Rp 4 miliar.
Sebagai tindakan lanjutan Pemerintah Desa Latawaro, pada Senin (19/12) sudah memasukkan Laporan Kejadian Bencana ke 4 Instansi, yakni Badan Penanggulangan Bendana Daerah (BPBD), Dinas PU, Dinas Sosial dan Dinas Perumahan Kabupaten Kolaka Utara untuk mendapatkan respon cepat penanganan banjir di Desa Latawaro.
Dari Dinas PU Kolut sudah mengeksekusi jalan dan faslitas jalan sementara dikerjakan. BPBD Kolut sudah menghubungi Pemerintah Desa Latawaro menyusun penganggaran untuk tanggap darurat bencana baik untuk normalisasi sungai, tanggul dan turap untuk rumah warga di pingir jalan.
Sementara itu, Dinas Sosial Kolut sudah memberikan bantuan secara simbolis saat kedatangan Pj.Bupati Kolaka Utara, Parinringi, SE., M.Si di lokasi kejadian dan kini tinggal menunggu bantuan lanjutan.
Adapun dari Dinas Perumahan, lanjut Tasmir, sudah terjadi koordinasi dengan Kepala Bidang dan tinggal menunggu tindakan serta instruksi lanjutan dari Dinas Sosial Kabupaten Kolaka Utara untuk mengeksekusi bantuan bencana yang melibatkan rumah warga.
“Yang jelas saya sudah menyerahkan semua laporan kepada empat kedinasan Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara tersebut,” ungkap Tasmir.
Camat Lambai, Andi Usbanuddin, S.Sos. yang kebetulan berada di lokasi yang sama saat kunjungan silaturahmi ke kediaman Kepala Desa Lapasi-Pasi, Bangsawang, S.IP yang sedang sakit. Andi Usbanuddin melanjutkan bahwa dampak banjir tidak hanya di Desa Latawaro saja, melainkan juga dua desa lainnya terdampak banjir b yakni Desa Lambai dan Desa Woise.
“Ada 3 desa yang terdampak dimana yang paling parah Desa Latawaro. Di Desa Lambai ada beberapa rumah di Dusun I dan II yang tergenang air. Di Desa Woise di Dusun II, III dan IV terutama rumah Kepala Desa Woise, Musliadi, S.IP. dimasuki genangan air, ketinggian air setinggi lutut orang dewasa, ‘ungkapnya.
Beberapa hari sejak peristiwa banjir, pihak Lambai Kecamatan bersama Pj.Bupati Kolaka Utara Parinringi masih memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat dan desa yang terkena bencana banjir akibat luapan air sungai Totallang. **
Laporan : irwansyah putra