Wajo – Aksi Demonstrasi Mahasiswa HMI Wajo menyorot soal lingkup pendidikan dan masalah lingkungan serta sejumlah program kerja Bupati dan Wakil Bupati Wajo yang tertuang dalam 25 program janji politik sebelumnya.
Aksi demontrasi mahasiswa dari HMI MPO Cabang Kabupaten Wajo, Sulsel tersebut dimulai dari depan kantor Dinas Pendidikan Wajo jalan Ahmad Yani Kota Sengkang Kecamatan Tempe hingga melakukan pembakaran ban bekas sebagai bentuk protes hingga dilanjutkan di depan kantor Bupati Wajo jalan Rusa Sengkang Kecamatan Tempe sekira pukul 13.00 WITA hingga sore hari Jumat 09 Juni 2023.
Salah satu Koordinator aksi, Ahmad Muliadi dalam orasinya ini menyampaikan beberapa hal utamanya terkait dengan lingkup Diknas Wajo terkait soal pendidikan hingga program gerbang beasiswa Pammase yang masuk dalam salah satu dari 25 program Bupati yang dinilai hingga hari ini belum terealisasi hingga persoalan terkait masalah lingkungan dimana akhir akhir ini banyak terjadi pengerukan gunung oleh pihak atau orang yang tidak bertanggung jawab serta tidak memiliki izin.
Sekirannya hal ini yang tidak bisa dibiarkan serta mencari solusi dan pengawalan, serta ada juga tanggapan dari Ibu Sekda yang berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.
Kami harap ini dapat dikawal dan ditanggapi serius baik itu terkait soal pendidikan agar bisa menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan pihak Diknas bekerja profesional dan begitu juga soal lingkungan yang dampaknya sangat merusak lingkungan”. Pungkasnya.
Sekda Wajo Ir. Armayani. M.Si dalam menanggapi seruan aksi para mahasiswa tersebut menyampaikan terkait beasiswa yang katanya hanya diberikan oleh keluarga terdekat, akan di lakukan pengecekan data yang ada di Dinas Pendidikan karena tidak sesuai dengan apa yang di harapkan oleh pemerintah di Kabupaten Wajo.
Tentunya kami selaku Pemerintah Kabupaten Wajo sangat tidak menyetujui jika ada diskriminasi dalam hal hal seperti ini, apalagi berkaitan soal pendidikan dan begitupun halnya soal lingkungan terkait maraknya pengerukan tanah dan penebangan pohon yang tentunya bisa menimbulkan dampak negatif kedepanya.
Pemkab Wajo tentunya sangat tidak setuju dengan adanya pengerukan gunung ilegal tanpa izin, tentu ini menimbulkan dampak negatif dan melanggar aturan”. Ujarnya
Sedangkan Kadis Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Wajo Drs. H. Alamsyah HM, M.Si juga menyampaikan terkait pengerukan gunung yang terjadi di Kabupaten Wajo itu sama sekali tidak ada keluar perizinannya dan sudah banyak surat yang keluar serta melakukan peneguran dan pengawasan.
Sekedar diketahui untuk program gerbang beasiswa Pammase Bupati Wajo, Dr Haji Amran Mahmud, bersama wakilnya, Amran SE, menjadikan pendidikan sebagai salah satu prioritas selama memimpin Kabupaten Wajo (Periode 2019-2024), Sektor inipun masuk dalam 25 program kerja nyata dalam visi misi Duo Amran.
Itu tertuang dalam poin menyediakan 5.000 beasiswa pendidikan bagi siswa berprestasi maupun kurang mampu. Program inipun telah berjalan dan melayani masyarakat Bumi Lamaddukelleng.
Berdasarkan data yang dihimpun, sejak 2019 hingga akhir 2021 lalu, setidaknya sudah ada 2.740 orang yang menerima manfaat dari program beasiswa yang dikenal dengan Gerbang Pammase tersebut.
Sedangkan untuk data tahun 2022 hingga 2023 ini, belum berhasil mendapatkan data resmi dari lingkup pihak Diknas Kabupaten Wajo, baik melalui Bidang pendidikan tingkat SD dan SMP.
Dari 2.740 itu antaranya,16 orang mahasiswa yang menerima manfaat dengan total anggaran Rp245 juta pada 2019.
Lalu pada 2020, ada 922 penerima manfaat yang terdiri atas tingkat SD, SMP, SMA, mahasiswa, dan peserta lembaga kursus dengan total anggaran Rp1 miliar. Adapun beberapa kategori di antaranya berprestasi, berprestasi dan tidak mampu, serta beberapa kategori lainnya.
Sementara untuk tahun 2021, kita hanya menyiapkan beasiswa untuk tingkat SD dan SMP. Adapun jumlahnya sebanyak 1.802 anak dengan anggaran Rp1 miliar. Kategorinya berprestasi akademik.
(Yusri)
_________________