SEMANGATKARYA.COM, Makassar – Pada kegiatan dan seleksi PAI (Penyuluhan Agama Islam) Award tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2025. yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Sulsel, Anggi Aggraini, S.Ag berhasil meraih juara terbaik 1 khusus kategori Anti Korupsi dan sekaligus mewakili Sulsel pada ajang sama untuk tingkat nasional tahun ini, rencana digelar Juli mendatang.
Ajang terbilang bergengsi itu, Anggi Anggraini yang berasal dari penyuluh agama Islam, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Buki, Kabupaten Kepulauan Selayar sukses menyingkirkan dua rivalnya yakni Andi Hendriyana Hasan ( Gowa) dan Andi Hasanuddin (Pare-Pare) masing-masing meraih juara terbaik II dan III pada kategori Anti Korupsi PAI Award tingkat Sulsel 2025 ini.
Anggi Anggraini yang juga lulusan Prodi Akidah & Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar tahun 2019, dipastikan akan mewakili Sulsel pada ajang PAI Award tingkat nasional 2025 bersama delapan orang juara terbaik I dalam kategori yang berbeda.
Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kementerian Agama Sulawesi Selatan Nomor : 900 tahun 2025 tentang Penetapan Juara Terbaik I, II, III pada kegiatan dan seleksi PAI Award tingkat Sulsel tahun 2025, tertanggal 9 Mei 2025 ditandatangani Atas Nama Kepala Kemeng Sulsel oleh Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat Dan Waqaf, Dr H Muliadi.
Mereka adalah, Anggi Anggraini (Selayar/kategori Anti Korupsi), Salmiyah, S.Fil.I (Gowa/kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an), Arni Majid (Pare-pare/kategori Pendampingan Kelompok Rentan), Agusman (Luwu Timur/kategori Kesehatan Masyarakat), Haerul, S.HI (Pangkep/kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat), Muhammad Aris (Wajo/kategori Pendampingan Hukum), Rusman (Barru/kategori Pelestarian Lingkungan), Sri Meliana(Bone/kategori Penyuluhan Baru) dan Hamdan Nanjar (Wajo/kategori Penguatan Moderasi Beragama).
Putri kelahiran Sungguminasa 11 Agustus 1998 lalu itu mengungkapkan, tidak menyangka kalau dirinya bisa ukir prestasi atau juara terbaik I pada ajang PAI Award tingkat Sulsel. Apalagi mewakili Sulsel pada ajang sama di tingkat nasional harus berjuang lebih maksimal demi reputasi daerah dan lembaga yang diwakili.
“Selain, saya harus berhadapan pesaing berat dari Kabupaten Gowa dan Pare-pare, juga saya terbilang masih baru di lingkup Kementerian Agama Sulsel. Tapi realitas dan hasil seleksi yang menentukan,” ujar Anggi dengan sikap merendah.
Terkait dengan itu, lanjut Anggi Anggraini, menuju ajang PAI Award 2025 tingkat Sulsel, bukan secara kebetulan, melainkan dari awal sudah membenah diri melalui bimbingan serta petunjuk dan support dari Kepala KUA Buki dan Kepala Kemenag Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Di tingkat kabupaten juga ada seleksi untuk mengikuti persiapan ajang PAI Award,” kata Anggi sembari menambahkan, terangkat CPNS tahun 2022 dan langsung ditempatkan di Kantor Kemenag Kabupaten Kepulauan Selayar oleh Kepala Kemenag Sulsel.
Anggi yang aktif dalam sejumlah organisasi sosial keagamaan dan profesi, antara lain Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Sulsel dan IPARI Kabupaten Selayar berharap, keikutsertaan dalam ajang PAI Award tingkat nasional 2025 bisa memberikan hasil yang terbaik untuk Sulawesi Selatan.
‘Ini juga menjadi percikan semangat dan refleksi pemikiran bagi generasi muda dalam berkarya serta melahirkan gagasan segar yang konstruktif dalam upaya mencegah korupsi sejak dini, itu sejatinya mulai dari generasi muda penerus bangsa,’ demikian Anggi sembari mengemukakan komitmennya.
Terhadap harapan dan komitmen itu, patut diapresiasi serta diberi support. Kini Anggi Aggraini sedang mengemban kepercayaan tinggi dengan mempersiapkan diri menghadapi PAI Award tingkat nasional, sebuah ajang terbilang bergengsi.
Sebetulnya Anggi sudah mengharumkan nama baik Kabupaten Selayar pada PAi Award 2025 tingkat Sulsel. Namun, dalam skala besar dia akan memenuhi harapannya untuk menoreh prestasi lebih prestisius dan spektakuler.
Sebab, dia sadar bahwa ekspektasi tersebut. tidak hanya membawa nama harum Kabupaten Kepulauan Selayar dan Provinsi Sulawesi Selatan.Tapi juga Kantor Kemenag Sulsel, Kemenag Selayar dan almamater Fakultas Ushuluddin & Filsafat UIN Alaudin Makassar ikut harum namanya di kancah nasional.**
Laporan : Jamal Takdir