Luwu Utara – Sehari menjelang puncak Peringatan Hari Jadi ke-753 Tana Luwu (HJTL) dan Peringatan ke-75 Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL), Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menyempatkan ziarah ke makam dua tokoh perjuangan Tana Luwu, yaitu makam Datuk Pattimang dan Raja XV Luwu, Andi Pattiware, Jumat (22/1/2021), di Kompleks Makam Datuk Pattimang, Malangke. Sebelumnya, Indah juga berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) di Kelurahan Kappuna, Masamba.
Ikut mendampingi Bupati Luwu Utara, Sekretaris Daerah Armiady dan unsur Forkopimda lainnya, seperti Ketua DPRD Basir, Kapolres Luwu Utara AKBP Irwan Sunuddin, Kajari Luwu Utara Haedar, Ketua Pengadilan Agama dan Ketua Pengadilan Negeri. Beberapa Kepala Perangkat Daerah juga hadir, di antaranya Kalaksa BPBD Muslim Muhtar, Kadis Kominfo Arief R. Palallo, Kadis Ketahanan Pangan Alauddin Sukri, Kadis Perikanan Muharwan, Kadis Kesehatan Marhani Katma dan Kepala DP2KUM Kasrum.
Ziarah yang dilakukan Bupati, selain sebagai rangkaian kegiatan HJTL/HPRL, juga sebagai momentum pemerintah dan masyarakat untuk menghargai jasa para pahlawan dan para tokoh perjuangan yang ikut berjuang mempertahankan Tana Luwu. Salah satunya yang dikenal dalam peristiwa bersejarah, Masamba Affair. “Kita harap ini menjadi momentum strategis bagi Wija to Luwu untuk bersinergi demi terwujudnya Tana Luwu yang Aman dan Sehat, sesuai tema Hari Jadi Luwu tahun ini,” kata Indah. “Aman dari segala potensi bencana alam dan non alam yang masih menghantui kita, dan juga sehat dari pandemi Covid-19,” sambung dia.
Indah Putri Indriani berharap, momentum Hari Jadi Tana Luwu dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu ini bisa dijadikan sebagai momentum bagi pemerintah daerah dan masyarakat Tana Luwu untuk dapat mengambil pelajaran dan menjadikan perjuangan para pahlawan terdahulu sebagai inspirasi yang sangat berharga di kekinian. “Saya berharap kita semua dapat mengambil pelajaran, dan mencontoh semangat para pejuang yang telah mendahului kita. Selamat Hari Jadi Luwu dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu,” tutup Indah.
Dilansir dari situs resmi Kemdikbud, dua makam tersebut, masing-masing makam Datuk Pattimang atau Datuk Sulaiman serta makam Raja Luwu XV Andi Pattiware, adalah dua makam yang mempunyai ciri arkeologis yang tinggi. Di mana makam ini terdiri dari batu padas berukuran panjang 55 cm, lebar 22 cm, tebal 17 cm, dengan ukuran bangunan panjang 7,60 cm, lebar 5,5 cm, dan tinggi 1,6 cm. Di dalamnya terdapat bangunan makam berukuran panjang 3,48 m, lebar 1,6 m. Tinggi nisan 1,06 m, dan penampang 74 cm. (LH)