oleh

KPU Toraja Utara Gelar Audiens Bersama Tokoh KNPI, Bahas Dampak Politik Uang

-News-351 views

SEMANGATKARYA.COM, Toraja Utara – Money Politik (Politik uang) ini sangat sering terjadi pada saat menjelang tahun Politik.

Oleh karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Toraja Utara menggelar audiens bersama tokoh pemuda KNPI Toraja Utara di kantor KNPI Toraja Utara, Kamis (10/3/2022).

Dalam perjumpaan tersebut membahas tentang dampak akibat dari politik uang.

Ketua KPU Toraja Utara, Bonnie Freedom, diawal diskusi mengatakan bahwa pilkada di Toraja utara merupakan pilkada yang termasuk sangat mahal di indonesia dimana yang menjadi picuh permasalahan hingga sampai saat ini adalah politik uang dan penyebaran Hoax.

Melihat kondisi tersebut, KPU Toraja Utara berharap Pemuda terlibat dalam mensosialisasikan dan memberikan edukasi bahaya Politik uang kepada masyarakat.

“Pilkada di Toraja Utara merupakan Pilkada yang sangat mahal di indonesia, politik uang dan penyebaran hoax, masi menjadi problem didaerah kita,” ucap Bonnie.

Bonnie menjelaskan bahwa KPU tidak mempunyai wewenang untuk mengawasi proses berlangsungnya Pemilihan.

“Penyelanggara baik KPU dan Bawaslu menangkal hal ini secara regulasi dari KPU bukan wewenang kami untuk mengawas kami hanya bisa memberikan edukasi terkait bahayanya politik uang. Dibalik aktor-aktor ini harus sadar, tidak dapat menyalahkan masyarakat, bagaimana aktor utamanya ini tidak melaksanakan aturan yang ada akan di diskualifikasi,” terangnya.

Terkait hal itu, Tokoh pemuda Belo Tarran ketua KNPI Toraja utara sangat mengapresiasi kinerja KPU juga mendukung penuh kegiatan yang melibatkan pemuda untuk aktif membantu KPU mengedukasi bahayanya politik uang.

“Audiens ini dan penilaian kami tentang kinerja KPU kami konsnsiten KPU sejak awal sebelum pak Bonnie dan sampai saat ini cukup baik dan terbukti, kedepan harapan kami apabila melibatkan tenaga memproriatiskan Pemuda yang memiliki pengalaman organisasi yang berlebelkan Nasional,” ujarnya.

Ia juga menyarankan KPU Toraja Utara secara seksama untuk melakukan Komitmen bersama.

“Melakukan komitmen bersama yang akan melakukan kontestasi, jika ada kerja sama, kontestasi tidak mau melakukan hal itu, memanggil semua para kandidat ini melakukan komitmen bersama melakukan secara adat, kombongan kalua, panggil pdt, ustad dan tomina. Siapa pun pelaku kena sanksi adat, melakukan komitmen bersama,” jelas Belo Tarran.(Efraim Molibu)