Luwu Utara — Pranata Humas Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Luwu Utara, Lukman Hamarong, memenuhi undangan Jurnalis Warga Sureq Luwu Utara untuk sharing pengalaman dan berbagi tips menulis berita pada kegiatan Mentoring Jurnalis Warga, Sabtu (27/5/2023), di Lokasi Wisata Tirosoe, Baebunta.
Lukman Hamarong yang tampil sebagai pemateri ketiga, di hadapan peserta, menyampaikan bahwa kegiatan Jurnalisme Warga tidak jauh berbeda dengan praktik-praktik jurnalisme yang dilakukan insan pers atau para wartawan profesional. Yang berbeda, kata dia, dalam praktik jurnalisme warga, warga sendiri yang terlibat secara aktif dalam pengelolaan informasi.
“Praktik-praktik jurnalisme warga sejatinya sudah lama kita ketahui. Meski begitu, tak sedikit masyarakat yang belum paham apa itu jurnalisme warga dan apa urgensinya, sehingga wajar memang sebagian masyarakat juga masih menganggapnya baru,” jelas Lukman. Ia mengatakan, salah satu kelebihan jurnalisme warga adalah mudah dilakukan, termasuk mudah diakses.
“Tetapi yang menjadi catatan penting adalah potensi munculnya berita hoaks juga sangat tinggi karena adanya kebebasan masyarakat dalam mengabarkan informasi. Dengan adanya Jurnalis Warga Sureq Luwu Utara, tentu potensi-potensi ini sejatinya sudah dapat dicegah, karena teman-teman sudah memahami bagaimana praktik-praktik jurnalisme dilakukan,” jelasnya.
Ia menyebutkan, dalam melakukan praktik-praktik jurnalisme warga, ada beberapa tahapan yang mesti dilakukan, sama halnya dengan wartawan profesional. “Jurnalisme itu kan kegiatan mengumpulkan data dan menggali informasi. Nah, sama seperti wartawan profesional, kita juga mestinya mempersiapkan beberapa tahapan sebelum kita memproduksi berita,” terangnya.
Tahapan yang dimaksud mantan penyuluh ini adalah tahapan planning (perencanaan), hunting (pengumpulan berita), writing (menulis berita), editing (penyuntingan naskah berita), serta publishing (penyebarluasan berita). “Tahapan-tahapan ini mesti dilakukan. Satu tahapan saja tidak dilakukan, maka yakin dan percaya, kita tidak akan menghasilkan apa-apa,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu pula, Lukman Hamarong juga memberikan sedikit tips menulis judul berita yang menarik, menentukan angle berita, mempertajam engle berita, serta bagaimana trik atau teknik wawancara yang baik agar informasi dari narasumber dapat digali lebih dalam, sehingga informasi yang diinginkan tersebut tersampaikan secara lebih terang, jelas dan mendalam.
Tak kalah pentingnya bagaimana seorang jurnalis warga dapat menyebarkan apa yang sudah ditulis kepada publik. Karena hal itu menjadi sangat penting. “Buat apa kita menulis berita, lantas kita tidak share ke kanal-kanal media sosial,” ucapnya. Ia mengambil contoh gerakan like and share yang tebukti mampu mengakselerasi arus distribusi informasi kegiatan pemda.
“Kami di Kominfo ada yang namanya inovasi GELISHA, yaitu gerakan like and share. Inovasi ini berjalan dengan baik. Semua ASN wajib like and share berita pemda yang ada di portal resmi. Nah, cara-cara ini bisa juga kita lakukan, dan saya yakin, rating pembaca tulisan jurnalis warga makin meningkat, seturut dengan banyaknya berita yang kita produksi setiap hari,” ucapnya.
Sementara Koordinator Jurnalis Warga Sureq Luwu Utara, Rizal Mutahhari, mengatakan bahwa kegiatan mentoring ini menjadi kegiatan rutin yang dilakukan. Bukan hanya Jurnalis Warga Luwu Utara, tetapi ada enam Jurnalis Warga lainnya yang melakukan pendampingan serupa, yaitu Bireun (Aceh), Jember (Jatim), Serang (Banten), Kupang (NTB), Wamena dan Manokwari.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat melakukan penguatan-penguatan dari sisi penulisan berita, dengan tujuan bagaimana teman-teman bisa memproduksi berita sebanyak-banyaknya. Kami di Jurnalis Warga akan selalu saling menguatkan satu sama lain. Semoga apa yang kita lakukan hari ini bermanfaat dan bernilai ibadah di hadapan Allah, SWT,” tandasnya. (LH)