Luwu Utara — Inovasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Pra-Mandiri SPBE (SIMODIS) Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Luwu Utara akhirnya mampu menyelesaikan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Tahum 2023 sebagai pemenang Top 30 KIPP Sulsel bersama 29 inovasi lainnya.
Kepastian inovasi SIMODIS Luwu Utara menjadi pemenang Top 30 KIPP Sulsel dan berdiri sejajar bersama 29 inovasi terbaik lainnya di Sulsel, itu setelah Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan menerbitkan Pengumuman Nomor 067.05/4311/B.Org tentang Top 30 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2023 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2023.
Atas capaian tersebut, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menyampaikan ucapan selamat dan bersyukur atas keberhasilan SIMODIS menjadi salah satu pemenang Top 30 KIPP Sulsel melalui Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Provinsi Sulawesi Selatan.
“Alhamdulillah, saya ucapkan selamat atas keberhasilan inovasi SIMODIS masuk Top 30 KIPP Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2023,” ucap Indah via WhatsApp, Kamis (13/4/2023). Orang nomor satu di Luwu Utara ini juga berharap agar inovator SIMODIS tidak cepat berpuas diri karena masih ada kompetisi tingkat nasional yang harus diikuti.
“Saya juga mendorong agar inovasi SIMODIS juga bisa tembus ke Top 45 KIPP Tingkat Nasional melalui SINOVIK 2023,” harap dia. Untuk itu, Bupati perempuan pertama di Sulsel ini meminta agar mulai sekarang dilakukan pembenahan untuk mengikuti KIPP tingkat nasiona.
“Oleh karena itu, saya meminta agar terus dilakukan segala perbaikan dan pembenahan dalam rangka untuk persiapan mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional di Jakarta mewakili Provinsi Sulawesi Selatan,” harap dia.
Senada Bupati, Kadis Kominfo, Nursalim, juga menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan SIMODIS menjadi pemenang Top 30 KIPP. “Dari awal sejak inovator SIMODIS mengikuti tahapan presentasi dan wawancara di Makassar, saya sudah optimistis bahwa inovasi ini bisa masuk Top 30. Dan keyakinan saya terbukti,” ucap Nursalim, saat dihubungi via WhatsApp-nya.
Nursalim tak asal mengumbar keyakinan. Menurutnya, salah satu alasan kepantasan SIMODIS masuk Top 30 KIPP Sulsel adalah karena merupakan instrumen baru dalam proses internalisasi pengumpulan evidence atau bukti dukung dokumen SPBE.
“Salah satu keunggulan inovasi SIMODIS ini adalah sangat memudahkan Perangkat Daerah dalam melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan, terkait 47 indikator dalam empat domain, yaitu domain kebijakan, tata kelola, manajemen dan layanan,” jelas dia.
Juga tak kalah pentingnya, kata dia, adalah karena inovasi SIMODIS kini menjadi perhatian penuh dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, bersama daerah kabupaten dan kota lainnya di Sulsel. Bahkan, inovasi ini sudah siap direplikasi ke depan.
Buktinya, lanjut dia, sudah ada beberapa daerah yang melakukan studi tiru tentang layanan SPBE dengan dukungan inovasi SIMODIS di Kabupaten Luwu Utara. “SIMODIS ini juga menjadi atensi beberapa kabupaten-kota di Sulsel untuk kemudian mereka replikasi,” tandasnya.
Diketahui, inovasi SIMODIS ini telah diimplementasikan sejak 2021 yang lalu. Jadi, usia inovasi ini sudah dua tahun lebih. Oleh inovatornya, Nirwan Sakir, yang juga Kepala Bidang APTIKA Diskominfo-SP, bahwa inovasi ini menyatukan semua aplikasi berbagi pakai di Luwu Utara. SIMODIS awalnya adalah proyek perubahan dari Nirwan Sakir. (LH)