SEMANGATKARYA.COM, Luwu Utara-Warga petani Desa Pombakka, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara kini dalam kondisi merana dan menyayat hati. Masalahnya, tercatat sekitar 30 hektare lahan sawah dan 50 hektare lahan kebun tertimbun tanah lumpur yang dibawa arus banjir belum lama ini, sehingga dampaknya menyebabkan tanggul sungai Masamba tersebut jebol.
Jebolnya sungai yang terletak di tengah ibu kota Kabupaten Luwu Utara itu dipicu tingginya intensitas hujan dalam satu bulan terakhir ini. “Curah hujan dalam satu bulan ini di Luwu Utara cukup tinggi, buktinya Sungai Masamba banjir bahkan air sungai meluap hingga tanggul jebol. Air banjir masuk ke areal persawahan dan kebun milik warga hingga tergenang air dan bercampur tanah lumpur, “ungkap sejumlah petani Desa Pombakka dalam keterangan terpisah kepada media ini beberapa hari lalu.
Menurut para warga tani di desa tersebut, bahwa Dusun Tosa’pu dan Dusun Masaru Kalasek paling parah dilanda banjir bercampur dengan tanah lumpur. Petani di dua dusun itu putus harapan mengelola sawah dan kebunnya karena sudah tertimbun dengan tanah. “Kami harapkan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara segera turun tangan sekaligus dapat meninjau lokasi tersebut agar ada perhatian serius kepada kami di sini, “tandas warga Dusun To’sapu Desa Pongbakka yang lahan kebunnya ikut terseret air banjir dan tertimbun tanah lumpur.
Harapan mereka hanya satu yakni bisa kembali mengelola lahan sawah dan kebun miliknya. Meski setiap petani sudah kehilangan tanaman padi dan tanaman coklat dengan estimasi kerugian sekitar puluhan juta rupiah. “Tanaman padi dan sebagian tanaman coklat hilang, tapi lahan tersebut masih ada harapan untuk diolah kembali dengan upaya Sungai Masamba dapat dinormalisasi serta diperbaiki oleh Pemkab Luwu Utara agar tanggul Sungai Masamba apabila datang banjir tidak lagi jebol,” komentar Anwar Muha, SH, Ketua Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Komisi Cabang Luwu Utara saat menyaksikan kondisi para petani di Desa Pongbakka. ***